Friday, March 26, 2010

My Idea of Money

Money. I like money. Money is probably one of best things people ever invented. Or not. But you get the point. Money is so essential nowadays you may not live without money. You know those primary needs? You ought to have money to get those. You can buy nice clothes, you can buy tasty foods, you can buy cool books, you can buy fashionable cellphones as well. You can have a set of advanced computer, fluffy beds and pillows if you have money in your wallet! Nice uh? Money can buy many things.

But as time passes, money can buy even more things! Now you can have a new kidneys, new lungs, and new faces if you have money. You can changed your sex, you can buy children, and you can buy virginity. You can buy brilliant ideas, you can buy a position in your workplace, you can buy justice! Wonderful! Life is so easy for those people who have money. Not to mention you can also buy people to get your work done, you can buy dolls and toys. You can have new husbands or wives (or both) and you can rent an amusement park for yourself if you are to lazy to make your own! Waah. Money can buy many things indeed.

Money can buy many things. I'd like to have a lots of them. Still, there're so many things I'd rather have than money. Like faith. Or luck. Or happiness. Fun. Or maybe, love. Well yeah, I want money too, but if I have to pick.. maybe... I want those more than I want money. Yeah. And even though money can buy many things, there're many things that money can't buy too. Like how the sunlight feels on my skin, or the way wind hits my face. Or the excitement when I got a new experience, or maybe the pleasure when I'm flattered. Mmhmm. And like comfortable feeling when I hug someone, or how those smiles in others faces makes me want to smile also. You can't buy that. Even though you can buy friends, you can't buy friendship. Even though you can buy beds, you can't buy sleep.

Still. Money can buy many things. And sometimes money makes life easier. Even though there are things I'd rather have than money, and there are things that money can't buy, I still want money.

Thursday, March 18, 2010

Self-centric

Isi blog ini memang nggak jauh-jauh kok dari rani. Nggak ada kan, ngomentarin pemerintah, ngomentarin jejaring sosial, ngomentarin peristiwa ekonomi, ngomentarin budaya, ngomentarin hukum, ngomentarin orang. Komentar juga nggak jauh dari bacaan rani. Buku cerita. Komik. atau yang luas dikit, sekolah. Oh. Kadang adek rani. Atau kucing rani. Komentar sih jarang. Pendapat sih banyak. Yah. Memang. rani kan self-centric. Jadi nggak heran. Nah, kayak kucing rani lagi marah sekarang, biar dia ngeong sampe rani budek juga rani nggak akan menggeser diri dari kursi ini. Bodoo ametmet. Pegangan kursi dicakarin, bodoo ametmet. Wut jadi curhat. Yo ganti topik. Ya sampe mana ya oh selfcentric. Ya. Itu deh. Nggak apa kan, masih manusiawi. Toh rani orang introvert, berarti nyambung dikit lah, sebenernya nggak begitu nangkep korelasinya apa tapi kayaknya mirip-mirip, walaupun nggak terlalu. Oh apalah yang rani omongin rani nggak ngerti. Tapi toh kayak yang rani bilang, masih manusiawi. Berarti bagus. Karena rani nggak melewati batas-batas kemanusiaan. Apa malah jelek ya? Menjadi manusiawi? Gawat dong.

Yah nggak apa bukan urusan rani juga.

Bukannya kenapa sih. Asyik kok ngomentarin sesuatu. Tapi sayangnya dunia rani sekarang masih sempiiit banget deh. Nggak sampe ke masalah Jakarta sendiri, masalah Indonesia. Masalah dunia apa lagi. Dunia rani terlalu sempit. Pengetahuan rani tentang hal itu masih sama sempitnya seperti lubang ventilasi di atas jendela rumah rani. Nggak pantes buat komentar-komentar. rani nggak tau apa-apaan. Bom lah teroris lah century lah obama lah atau apa kek itu rani mana ngerti. Bukan dunia rani. Belum dunia rani. Belum ada urusan, belum mampu ngurusin. Belum paham. Nggak punya ilmunya cuy. Bukannya nggak tertarik atau apa, tapi nggak mikirin masalah yang besar-besar gitu aja rani masih punya masalah sama intern rani sendiri. Masalah sama Tuhan. Sama keluarga. Sama komitmen. Sama nilai. Sama uang. Udah sok-sokan mikirin negara, sendirinya nggak bisa ngurus diri? Atau, sok-sokan nentang kebijakan, sendirinya nggak ngerti? Merasa nggak kalo itu kontradiktif sekali? Iya kan ya nggak. Udah iya aja deh (maksa) Silahkan kalo mau mengutarakan pendapat atau mengkritik sesuatu kalo anda TAHU sesuatu itu apa. Kalau anda petani garam, kemudian bilang "Garem murah woy!" Silahkan. Tapi kalau anda seorang yang berada di depan komputer dan membaca artikel provokatif kemudian berdemo karenanya, nah itu ngaca dulu deh bentar. Kalo perlu sisiran sama dandan dikit, supaya keliatan tuh cacat-cacat dari fakta. Keliatan tuh rambut-rambut yang rontok sama jerawat yang perlu dibedakin. Tuh, bagus juga ternyata self-centric. daripada rani hobi ngomentarin, sok-sokan peduli, tapi yang rani lakukan? Tidak ada. rani belum ada wewenang apa-apa untuk melakukan hal-hal besar yang rani tau saja tidak. Dengar saja sayup-sayup. Lihat saja samar-samar. Nanti. Mungkin kalo rani udah gedean dikit, udah pinteran dikit, punya uang lumayan, dan punya nama, hmm. Mungkin. Tapi entahlah. Mungkin rani lebih suka nggak ikut campur. Kata mereka juga, "Ignorance is bliss." Mungkin selama itu bukan urusan rani rani nggak bakal mikirin. Egois? Nggak lah, manusia punya hak untuk berbahagia, dan kalo dengan bertindak egois dan cuek dia bahagia, siapa yang mau menyalahkan? Mungkin rani. Tapi yaudahlah itu kan soal nurani, nggak usah dibahas, rani nggak tau apa-apa soal nurani. Atau soal apapun. Siapa yang tau. ups enter dulu kepanjangan.

Intinya adalah, jangan sampe rani usil ngomentarin macem-macem hal, dari yang paling bodoh sampe yang terlampau serius, tanpa tau apa-apa. Mmm. Setidaknya pelajarannya adalah, kalo masih merasa bodoh jangan terlalu ngotot berpendapat, kalo merasa udah pinter belajarlah yang banyak, karena sombong itu bukti ketidaktahuan. Liatkan tulisan rani nyebelin? itu bukti rani memang nggak tau apa-apa. Karena entah kenapa rani jadi menulis panjang dan berat dan menyebalkan. Mood rani lagi rollercoaster memang.

Sunday, March 14, 2010

Gilbert O'Sullivan - Alone Again, Naturally

Selalu saja ada hal yang membuat realita terlihat sekaligus terasa menyiksa dan selalu saja ada orang yang berpikir begitu. Atau merasa. Atau mungkin memang kenyataannya hidup dalam realita itu menyiksa. Entahlah. Jadi.

Lagu yang membuat rani terhibur baru-baru ini.

Enjoy!


In a little while from now
If I'm not feeling any less sour
I promise myself to treat myself
And visit a nearby tower
And climbing to the top will throw myself off
In an effort to make it clear to who
Ever what it's like when you're shattered
Left standing in the lurch at a church
Where people saying: "My God, that's tough
She's stood him up"
No point in us remaining
We may as well go home
As I did on my own
Alone again, naturally

To think that only yesterday
I was cheerful, bright and gay
Looking forward to well wouldn't do
The role I was about to play
But as if to knock me down
Reality came around
And without so much, as a mere touch
Cut me into little pieces
Leaving me to doubt
Talk about God and His mercy
Or if He really does exist
Why did He desert me in my hour of need
I truly am indeed
Alone again, naturally

It seems to me that there are more hearts
broken in the world that can't be mended
Left unattended
What do we do? What do we do?

Alone again, naturally
Now looking back over the years
And whatever else that appears
I remember I cried when my father died
Never wishing to hide the tears
And at sixty-five years old
My mother, God rest her soul,
Couldn't understand why the only man
She had ever loved had been taken
Leaving her to start with a heart so badly broken
Despite encouragement from me
No words were ever spoken
And when she passed away
I cried and cried all day
Alone again, naturally
Alone again, naturally

di alpus, kemarin, lomba.

wawawawa bingung deh mulai darimana. kemarin kan rani aya romy nashir ardi pras hanifi wian insan alida hendri dan sarah ikut olimpiade di alpus yo, itu seru! biarpun pulang sore, dan rani nggak dapet uang. ini berkat temen-temen rani yang lain pulang bawa uang dan dapet medali dan wajahnya bahagia :D ahay asyiknya. ups spoiled deh yah nggak apa rani ceritain.

jadi kita pergi. naik mobil. brmmm brmmm gitu terus ke alpus deh. nyampe sana kami.. yah ngobrol-ngobrol nggak jelas selagi sambutan dan mengerjakan soal. nah. saat mengerjakan soal wajah rani mungkin terpelintir sangking nggak belajarnya, aya bergumam soal kesusahannya dan romy terang benderang karena soalnya sama banget kayak yang dia udah baca. bagus romy! gutgut. sisanya... kelompok biologi bicara tentang 100 soalnya yang gila dan susah dan susah dan nggak bakal menang, kelompok kimia.. gitu deh fisika dan matematika kayaknya oke. nah, ketika yang lain ngobrolin soal (gini nih rajin) rani aya sarah dan alida curhat tentang soalnya terus bersiap-siap party bareng pas abis pengumuman mengingat we are so not finalist, terus makan terus solat dan naik keatas nunggu pengumuman.

ngaret gilagilaan (boong deng) tapi ngaretnya nggak boong, gilagilaannya doang. ngaretnya sejam, biasa orang indonesia, jadi kami mengisi waktu dengan ngobrolin nama bagus. ngakak? yoa. lumayan ngabisin waktu. nah abis itu pengumuman finalis, dari yang smp dulu. terus rani dalem hati "yeelah rani nggak masuk udah" terus ternyata di spoiled kalo 8 keluar semua liat di nilai yang ditempel. dalem hati kami : "AH BOONG" atau "AH MASA" gitu terus aya udah ribut "SUT dengerin dulu pengumumannya" (nada nggak sante) terus kita tungguin. matematika, kimia, biologi, fisika, ekonomi anak 8 LOLOS SEMUA! TERMASUK RANI! waw nggak nyangka, rani udah takut nggak masuk sendiri soalnya nama rani bener-bener terakhir disebutin wahaha. GAUL deh sumpah bangga banget pas ternyata semua anak 8 yang dikirim itu sapu bersih ngambil tempat di final bidang masing-masing. oh kewl...

dalam perjalanan sih rani udah mikir. "ah essay nih rani kayaknya nggak punya bintang hoki deh kalo essay." soalnya itungan ekonomi dan kurva rani paling fail. ternyata soalnya gampang. tapi rani nggak belajar ya rani isi seadanya aja. karena nggak tau nulis apa lagi rani gambar robot apa. terus bikin burung kertas. pas boleh keluar rani keluar, aya juga suram ternyata. our last hope is romy tapi dia juga pasang tampang suram. rani pede dikit sih tapi ternyata rani kurang poci-poci harapan rani hancur sama kata-katanya aya. bagus deh.

wian gambar t-virus apaan tuh, pras ketawa sambil berkata suram di depan wajah orang-orang dan ardi bete karena dia seharusnya bisa mengerjakan 7 soal dan yang dia kerjakan cuma 5. biologi? jangan tanya.
"ini bukan biologi, ini bahasa indonesia soalnya isinya karangan bebas"
quoted from sarah. intinya laporan yang kita dapatkan adalah kesuraman, (kecuali nashir tapi mungkin dia nggak enak bilangnya aduh don't worry we already know kok kamu jago uhuy) so kita cabut terus ke masjid yang kami lakukan? abis solat adalah foto-foto dan ngelawak.

rani skip deh yang nggak penting intinya:
ardi juara 3 matematika, nashir juara 1 matematika (as expected), pras juara 2 fisika, wian juara 3 kimia dan insan juara 1 kimia. ah kerennya. biologi dan ekonomi nggak dapet medali tapi kami nggak sedih karena orang-orang ini membuat bangga kami-kami yang duduk di kursi penonton. ah pokoknya seru deh. sayang sekali rani harus ciao duluan karena dijemput. dan tewas. capek. tepar. sampe atletik hari ini rani skip juga karena ketiduran.

sebenernya rani merasa bersalah sih ama bu diyah dan bu sadiah karena ekonomi nggak dapet juara.. maaf ya bu.. lain kali deh insyaAllah.. jangan jera ya bu ngirim rani romy sama aya.. padahal rani udah 4 kali ikutan lomba (3x kelompok 1x individu) tapi belum ada yang menang, nggak apa sih toh rani nggak sedih tapi jadi nggak enak nih. padahal udah dikasih kepercayaan sama guru-guru rani yang dermawan ini tapi rani belajar aja ogah-ogahan.. maaf ya bu. duh jadi curhat yak lanjut

mmn ya rani nggak bisa nyelipin foto bareng disini soalnya fotonya di insan, daan udah deh bingung mau cerita apa ya oh.

cerita adek rani aja ya udah lama nggak cerita. yo jadi dia mau potong rambut.



terus?

ya nggak ada lanjutannya sebenernya. mmm. rani bilang "nggak usah din biarin aja panjang sampe sebokong kan keren." terus dia cerita kata temen-temennya yang berambut bagus, dia rambutnya bagus. terus dia tersanjung. (lah) padahal kalo kata rani biasa aja, kadang-kadang aja bagusnya (jahat)

jadi keinget. dulu dia sempet ganti pp di fb. terus ppnya di like temennya katanya cakep. aneh? ANEH. niat banget yo ngelike pp orang, tapi nggak tau deh anak smp jaman sekarang, mungkin lagi ngetren. waktu itu dia cerita sama rani, dia nggak nyangka katanya terus cerita sambil senyum-senyum seneng. ihihihihiih. sebenernya kemarin pas lomba juga dia ikut jemput, tapi dia nggak turun, yah sayang juga padahal mau rani pamerin hahaha nggak deng. penasaran yaa sama adek rani hahahaa nggak deh wajahnya nggak selebay yang tersirat di cerita rani kok biasa aja. nih bonus, dari sekian banyak pos tentang dia nggak pernah rani kasih fotonya kaan:

Image and video hosting by TinyPic

Wednesday, March 10, 2010

quick post

jadi dalam kurun waktu kurang dari 10 menit, rani dibilang payah dan membosankan sekaligus oleh dua orang yang tidak rani kenal. memang rani payah dan membosankan kok, tapi emang kadang-kadang rani lupa jadi baguslah diingetin sama dua orang tak dikenal ini. MAKASIH YA orang tak dikenal! kamu mungkin nggak liat tulisan aku tapi ya nggak apakan, toh yang penting niatnya. eh ini bukan sarkasme ya ngomong-ngomong.

nah apa yang bisa rani cerita kan hari ini? rani nulis seakan ada gitu ya yang baca tapi nggak apa deh kan gaya oh ya gini! parah deh kan sabtu besok ada latfis kan, lupa masaaa! tapi rani dapet surat tugas buat pelatihan think quest gitu pada hari yang sama. nah lo. emang sih latfis pagi terus pelatihan jam 8 ya insyaAllah bisa dipepet-pepetin tapi ternyata pas rani ulangan akuntansi tadi bu sadiah bilang gini: "kamu hari sabtu ke al-azhar ya sama romy sama aya, pelajarin akuntansi jasa, sama materinya ekonomi kelas sepuluh sama kelas sebelas" LALALALLAH bentar dulu bu, WUUT? ini dalam rangka apa dan kenapa baru bilang H-3 dan kenapa harus bareng sama itu latfis sama pelatihan? kaget nggaaak. terus perasaan bu sadiah bilang soal pra-olimpiade apa apa gitu tapi katanya temen rani ini lomba.. nah lo bodo amet sih rani dua-duanya sama-sama nyusahin. aaah sebel nih kalo rani ikut terus nggak dapet uang gimana? aaah tidaaaaak.

aduh laper dan ini udah magrib rani harus ciao dadaah

Sunday, March 7, 2010

akhirnya..

KOBATO DROP 20! (telat)

mimpi baru

mimpi terbaru rani. jadi seperti ini.

rani dan dua atau tiga anak seumuran rani yang seingat rani rani kenali di dunia nyata, bersama dengan dua orang dewasa yang wajahnya muncul di tv sebelum rani tidur, pergi ke suatu tempat. kami tinggal di sebuah rumah. dan kami melakukan banyak hal yang seru, sangat seru sampai rani dan dua teman rani atau tiga itu (ok supaya nggak repot anggep aja dua deh), bertemu dengan dua anjing. rani bukan takut anjing atau apa, tapi rasanya pas liat dua anjing itu.. rani kabur. sama temen-temen rani tentunya. weird. terus keesokan harinya, kalo nggak salah ada dua orang dewasa bawa anjing-anjing kemarin. uh-oh. sebenernya biasa saja, dan mereka kelihatan baik. kami, rani dua teman rani dan dua orang dewasa itu, mengobrol dengan mereka. rani lupa rani menyadarinya gimana, yang jelas rani sadar mereka jahat dan lari pulang.

rani masuk, megangin pintu, nyuruh duateman rani masuk dan nutup pintu, ternyata dua orang dewasa yang diluar juga mau masuk. rani biarin masuk kan. terus rani kunci pintunya. terus rani jelasin dengan panjang tapi cepat dan kedengaran begitu logis bahkan ditelinga teman-teman rani itu intinya adalah mereka mau membawa kami yang kecil-kecil pergi. lari. diapain entah. dan abis itu rani baru nyadar sama dua orang dewasa yang diruangan rani itu! mereka aneh! habis itu rani bilang "Kalian juga, kalian juga dirasukin?" terus tiba-tiba salah satu dari mereka menyeringai terus bilang. "Iya." terus rani sama yang lain uda deg-degan banget, rani nyadar, sebelumnya mereka juga sempet dirasukin. padahal mereka orang baik.. aduh terus rani nanya. "Kami mau diapain ?" terus nggak dijawab. "Di_____?" (rani lupa pertanyaan rani apa) terus dia bilang "Bukan." terus otak rani ngeKLIK. dua anjing itu.. terus wajahnya.. terus rani kabur.. terus rani nanya "Dijadiin anjing?" terus mereka, dua orang dewasa itu, lumayan kaget kayaknya, terus bilang "Benar." terus pintu terbuka dan rani bersama dua teman rani disuruh menunggu bus. di pikiran rani.. sepertinya di bus itu deh kami dijadikan anjing.

dan yakin juga disana pasti banyak anak lain.

nah akhirnya busnya datang. tidak disangka, busnya bagus, luas seperti kereta tapi bagus seperti lobby hotel. dan seperti yang rani duga banyak anak lain. dan tak disangka wajahnya familiar semua! (atau nyaris familiar semua, kamu tak bisa terlalu yakin kalo menyangkut mimpi.) seinget rani banyak teman LKS rani disitu. disana seperti forum tak formal, kami disuruh melakukan sesuatu, yang menurut rani sih seru, sayang lupa apa aja. lama deh di bus itu. kemudian kami turun. itu lapangan rumah orang.

kami turun dan duduk dan.. seperti forum. tapi bukan kakak kelas di depan. guru. guru-guru yang sangat rani kenal. guru sekolah rani.

setelah beberapa kali diceramahi atau diberi instruksi atau apa rani lupa, rani masuk ke rumah orang yang tepat di depan kami duduk entah melakukan apa. saat keluar rani melihat asap. uuuh banyaak sekali deh pokoknya. kemudian guru rani masuk dan menolak melanjutkan karena asap itu.

teman rani, noni, (rani ingat sekali deh bagian ini) berinisiatif untuk mencari itu rumah siapa yang mengeluarkan asap dan minta asapnya dimatiin. sebenernya terpikir oleh rani "selain menghilangkan asap itu ya cara lain cari tempat lain yang tidak ada asapnya buat melanjutkan apapun yang tadi kami tinggalkan, tapi sepertinya cara kedua akan ditolak." dan kami pergi! bentuknya seperti komplek, tempat itu. jadi kami menyusuri trotoar, ketika keluar dari asap kami mencari asalnya.. ternyata asalnya adalah.. pabrik. disebrang jalan, pabrik yang sangat besar. dan berasap banyak.

merasa tidak mungkin, kami tetap maju, saat kami menyebrang, ternyata pabrik itu lebih jauh yang dari kami kira. kami harus menyusuri air terjun untuk sampai kesana. mengerikan. bener deh. tapi rani dan noni tetap menyusuri air terjun itu sama-sama, dan akhirnya sampai ke pabrik itu. naik tangga. kemudian mencari asal asap.. lalu rani lupa apakah kami berhasil atau tidak. turun tangga, naik lagi, turun lagi. oke, noni naik turun tangga, rani naik tangga dan meluncur turun. kami ketahuan seseorang dari pabrik, tapi kami terus lari dan kembali. saat kembali.. rani lupa. berganti cerita atau tidak, yang rani ingat adalah seorang teman rani yang lain bercerita. namanya priyo. dia bercerita dan rani lupa rani baca cerita dimana. di hp atau komputer.. lupa. intinya banyak dan berchapter-chapter. cerita yang lumayan seru.

aaaah padahal itu bagian seru dan ada rani dan teman-teman pramuka rani beraksi, tapi rani lupa. tapi mimpi rani rani hentikan di sekitar ceritanya priyo. karena sudah terlalu siang. jam 10 lewat, rani harus bangun.

mimpi rani itu seru sekali deh. dan menegangkan. benar-benar menegangkan. pada akhirnya rani nggak jadi anjing, rani lupa dengan dua teman rani, menyusuri air tejun itu menegangkan, dan meluncur turun itu cukup capek, bahkan di dalam mimpi. yang jelas mimpi itu panjang. karena katanya orang cuma inget 5% dari mimpinya ketika dia.. sekitar beberapa lama sudah bangun. berarti yang rani ceritakan itu cuma 5%nya. atau mungkin lebih, tapi siapa yang tau.

hebat ya mimpi. secara tidak sadar kita menciptakannya tapi secara sadar kita mengikuti alurnya. mungkin, hidup kita juga sama. secara tidak sadar kita membuat hidup kita tapi secara sadar kita mengikuti alurnya. dan ketika plot ceritanya mulai penuh konflik dan ketegangan, kita menyalahkan orang lain. padahal, yang bikin kan kita.






atau nggak.

you can never be too sure, kan.

Monday, March 1, 2010

family of mine

My family is the best. My family is a good family. But unfortunately, I'm not good at being part of it.

Sorry.

Really.

I think you're the best. And I always love you. And always will.

I hope too, that you always love me. And always will.

Even though I'm not good at being part of this good and happy family.

Sort of.

Then I hope we will always love each other, more and more than the old times.





For those family I have, and always have.