Wednesday, June 29, 2011

SAD BAWWW

Sebelum rani mulai, ini adalah pengumuman kalo rani nggak keterima SNMPTN tulis. Surprising? Kinda. Tapi nggak papa. Somehow I saw this one coming. I felt like I should cry or something, because this thing suppose to be sad. But I don't. I think I should and I think I could if I want to, but I dunno, somehow I don't and I don't even know whether it's a good thing or not. I don't mind losing, really. I don't mind that I don't get everything I want and see, the fact that I don't mind doesn't mean I'm not sad.

The thing is, I am sad. Maybe. I guess. Well. I suppose I am, I guess. But not because of the result. I think rather than sad, it's more like.. I'm tired. I'm too lazy to study more. I'm too tired to actually work for it. Again, I mean. The fact that I can't be lazy anytime soon makes me sad. Not because I don't get into the university I have chosen. Oh, and the fact that my father and mother have to say that they don't mind and encourage me. And the fact that my friends have to cheer me up... well, as close as 'cheering rani a.k.a that-friend-who-actually-not-sad-because-of-the-result up' counts. But for the result? Nah. Not sad. Maybe a little. But not really; as I mentioned above. I think my lazyness is my number one reason of why I am sad. Or somesort.

One of my friend mentioned me on twitter: Don't use smiley emot if you're sad... it's not good for you. I laughed. True story.

Because when I see the result (with my sister, while lurking at tumblr) I did laugh. And I'm not that surprised. And my sister doesn't feel bad for me. And when I replied all mentions saying thanks' and thankyous and congratulations', I did smile. So... yeah. That's it. This is too early for me to feel bad and sad because of one-or-two failure. This is too early for me to break down and cry like there's no tomorrow. This is too early for me to actually... I dunno, crash and burn? LOL that one sounds like a cheesy movie title.

The thing is, I'm used to people saying that I'll make it and when it turns out that I don't, I'm used to it too. I think deep down, I know this is what I'll get when almost everybody said that I'll get my first choice, and when BTA teacher said that I should've written International Relations for first choice because I did well, or so they say. And this makes me happy, for one or two reason, knowing they have their faith in me (even tho I let them down) and hey yo, it turns out my results are too awesome to be predicted. Like this one.

So. I love you guys who cheer me up and pray for me and actually care and give me hugs and kisses through the internet, I really, really, really appreciate that. And for all my friends and everyone who made it through, I'm really, really, really happy for you guys. And I'm looking forward for more pleasant news as the clock ticks!



This is one of those things that'll make my biography worth reading. Thank you life. This is awesome. (not sarcasm)

Monday, June 27, 2011

"Tolong perhatian!"

Halo! Bingung deh mau cerita apa akhir-akhir ini agak nggak terlalu dinamis hari-hari raninya. Tapi nggak ada kok yang nggak bisa disenyumin. Jadi hari-hari rani pun terisi dengan banyak tawa (nggak penting abis). Terus ini deh, belum lama ini ngasih sesuatu ke orang tapi nggak bilang-bilang.. terus waktu orangnya seneng banget; orang-orang lain pada terkesan, rasanya pengen nge-klaim kalo rani yang ngasih deh. Pernah kayak gitu nggak? Bingung juga waktu itu rasanya bangga tapi kayak nyesel dikit kenapa nggak bilang-bilang tapi merasa bersalah dikit kenapa harus orang itu harus tau rani yang ngasih? Ya nggak? Kenapa coba?

Padahal ya, waktu ngasih tuh tulus banget, pure mau bikin orang seneng; syukur-syukur berguna gitu. Yah diakuilah, mungkin salah satu alasan nggak bilang-bilang soalnya takut juga kalo ternyata orangnya malah nggak suka (pengecut abis ye) jadi ya diem-diem aja deh moga-moga aja orangnya seneng. Eh orangnya seneng beneran. Dan akhirnya tinggal rani yang agak-agak nyesel dikit nggak bilang-bilang. Yah nggak papa sih. Disaat itu jadi agak termenung juga kenapa harus nyesel atau terasa nggak enak sih, toh what's done is done, dan orangnya juga suka, terus masalah rani apa?

Nggak diakui, that is. (pertanyaan bodoh)

Bahkan walaupun itu rani sengaja gara-gara ketakutan rani kalo-kalo orangnya nggak suka.

Yah namanya juga manusia, semua manusia emang hidupnya mau diisi sama perhatian jadi wajar kan?

Tapi ya, waktu rani ngasih tuh bener deh itu super tulus abis tapi rani yang itu kemana perginya sekarang. Sama mungkin ya kayak nulis blog. Biarpun rani nulis-nulis aja ya bodo amet dibaca apa dikomen orang apa nggak.............. ternyata nggak juga. Seneng banget rasanya kalo out of nowhere tiba-tiba ada orang yang bilang mereka suka baca tulisan rani biarpun ternyata boong juga rasanya seneng, kalo di komen biarpun random atau cuma sepatah dua patah rasanya kayak dapet harta karun. Mungkin awalnya nggak, tapi rasanya biar cuma sebiji semangka keinginan buat dikasih feedback itu ada. Nggak bisa dipungkiri kalo misalnya rani kayaknya emang pengen dan butuh feedback lebih dari yang rani kira.

Dan balik lagi ke tadi. Nah, apakah keinginan rani untuk mendapatkan feedback ini membuat rani nggak tulus? Nah nggak tau rani jadi bingung juga. Kalo dipikir-pikir ini mungkin mirip dengan postingan galau rani waktu rani takut sama pujian. Dimana rani jadi takut jangan-jangan selama ini rani beraksi dan bertindak gara-gara ekspektasi orang ke rani dan pujian orang yang didapatkan (mengerikan? emang iya) terus ini mirip. Ya nggak sih? Jangan boong, pasti pernah ngerasa kan? Mungkin pas temen kita jawab guru sesuatu dari apa yang kita baru mention ke dia, dan malah mungkin phrase "I told you so!" itu dateng dari keinginan buat diakui, ya nggak? Terus yaudah deh.

Gitu deh. Abis ceritanya. Terus sekarang sih belum ada konklusinya selain rasanya rani pengen jadi orang terkenal.

Sunday, June 19, 2011

Makassar, Manado, Marvelous.

Halo pembaca! (berasa ada yang baca) Minggu ini rani jalan-jalan lho. Mayan jauh, ke Sulawesi. Ke Makassar abis itu ke Manado. Lumayan capeklah; rani pulang hari Jumat kemarin sampe hari ini kepala rani masih berasa naik kapal. Nah kayaknya emang nggak ada yang mau tau cerita rani ngapain disana jadi diceritain Makassar sama Manadonya aja ya walaupun keselip-selip raninya dikit. Makassar dan Manado itu Indonesia juga bagi yang lupa. Ini postingan panjang lho (peringatan) ceritanya rani mau promosi wisata dalam negeri tapi kayaknya ini agak-agak gagal tapi yasudah diharap membantu deh.

Ke Makassar naik pesawat, 2 jam sampai. Hari itu juga ke pantai Losari. Pantai Losari ini mayan okelah sebenernya katanya sih kalo malem-malem itu rame banget banyak orang apalagi sore-sore gitu kan romantis mayan liat sunset sambil makan dimsum dipinggir pantai. rani dan dini dan papa rani ke sananya siang-siang jadi nggak segitu ramenya deh; tapi keliatan kok emang biasa rame soalnya kursinya super banyak terus banyak booth dan stand gitulah. Kayak Ancol dikit, sampahnya juga mirip dikit tapi nggak sekomersil dan banyak gaya Ancol, ini mayan merakyat dikit dari pantai ini kami pergi ke pulau Samalona naik kapal. Perjalanannya sekitar satu jam apa. Itu karena ombaknya besar, belum sampe pantai sudah basah kuyup di jalan. Pulau Samalona kecil sih terus waktu itu (namanya juga hari Senin) sepi terus kosong terus pasirnya putih terus ya mayan main pasir aja rani kerjanya disitu. Disana ada penduduk lokal yang rani kenal namanya Lilian terus dia nunjukin cara nangkep ikan badut buat dijual terus yaudah deh.

Besoknya pergi ke Bantimurung. Bantimurung ini taman nasional terus banyak kupu-kupunya. Masuk aja udah ada kupu-kupu besar terus ada monyet besar juga sebesar mulut gua ada kali ya, besar banget kan, tapi bukan kupu-kupu sama monyet beneran cuma patung doang. Karena Bantimurung taman nasional, jadi masuknya bayar. Berapa ya.. seinget rani sih 10.000 satu orang. Tapi kalo kalian turis jadi 20.000 (ada tulisannya) makanya bersyukur jadi orang Indonesia ya dikasi murah. Di Bantimurung... banyak pohon, terus karena gunung kapur jadi bergunung-gunung (ini bingung sebenernya cerita gimana) banyak kupu-kupu juga tapi kupu-kupunya beneran terus juga banyak kupu-kupu yang dijadiin oleh-oleh juga soalnya bagus tapi kasian juga sebenernya dia dijadiin barang oleh-oleh. Terus lucu deh disitu ada mushola gitu tapi dari batu gitu bentuknya aduh lucu banget. Terus juga ada air terjun yang banyak orangnya mayan terus ada gua yang terkenal. Namanya Gua Batu kalo nggak salah. Dari air terjun ke Gua Batu jalan sekita 800 m dulu. Ya 1 km lah itung-itung. Tapi selama perjalanankan bisa liat banyak kupu-kupu. Gua Batu ini selain dalemnya yang unik dan ternyata banyak coretan tangan-tangan jahil dari antah-berantah, itu juga tempat semedinya Raja Bantimurung (nggak di foto soalnya takut Rajanya muncul ntar pas dilihat hasilnya #nggakdeng). Terus ada tempat air yang katanya nggak pernah kering, terus ada batu jodoh atau apa gitu yang mayan populer terus banyak orang ngiket tali disana. Terus ada batu yang mirip monyet, ada juga yang mirip kaki gajah, wah lucu deh pokoknya. Kalo mau masuk lebih baik pake senter karena gelap dan didalam gua nggak ada lampu. Disewakan 10.000 satu senter besar. Tapi kalo mau gaya terus pake lampu minyak biar kayak ekspedisi Indiana Jones juga disewakan lho tapi mahal 50.000, dan kalo mau di cerita-ceritain soal isi guanya si yang nyewain senter dan lampu minyak itu juga dengan senang hati mau jadi guide dan dengan senang hati menerima berapapun uang yang kita kasih atas jasa dia. Orang yang baik ya. Oh ya, Bantimurung ini sekitar.. berapa ya.. setengah jam atau sejaman mungkin dari kota Makassar? Sebenernya sekitar setengah jam atau sejam dari rumah papa rani, jadi mungkin nggak terlalu akurat. Naik tol jadi cepet deh.

Terus habis dari Bantimurung, kami ke Mall Trans Studio. Nggak terlalu tertarik tapi sayang juga abis kalo bilang "Dari mana ran?" "Dari Makassar." orang luar taunya kalo nggak Tana Toraja ya Trans Studio, berhubung Tana Toraja jauh terus bingung mau nginep dimana jadi yah yang dekat sajalah yang dikunjungi. Mall Trans Studio.. kalo sebagai mall sih perasaan rani biasa saja ya namanya Mall beda-beda tipis apalagi di Jakarta banyak juga jadi keliatan biasa mungkin ya. Tapi di sana ada Indoor Theme Park terbesar se-Asia (katanya). Terus mampir deh main. Tiket masuknya 150.000 rupiah, ohya btw semua nilai uang yang disebutin sebelumnya itu IDR ya (penting) dan kalo baru kesana, beli kartu dulu harganya 10.000. Kalo udah punya ya nggak usah beli. Kartu ini selain bisa buat masuk Trans Studio theme park bisa buat bayar tol juga di Makassar.

Besar. Banyak lampu terus lumayan suka deh mayan nggak nanggung juga dekornya (atau apalah, bahasa okenya) terus mainannya mayan banyak.. mayan. Waktu rani dan Dini kesana lagi ada Moscow Circus. Keren padahal tapi crowdnya kurang heboh jadi pas rani semangat tepuk tanganya jadi awkward gitu kan orang-orang dengernya suara rani doang. Terus main deh. Disana sebelum main selalu ada video intro gitu sesuai sama wahana yang mau dinaikin. Kalo lagi nunggu lumayan menghiburlah. Disana ada beberapa section gitu tapi yang paling bagus buat foto-foto (perasaan sih) Kids Section, soalnya terang terus warna-warni terus cewek sama daeng yang disana pake baju Mario sama Luigi lucu banget kan. Tapi sejujurnya kalo dari seru apa nggaknya wahana sih perasaan rani masih lebih berasa di Dufan ya. Tapi overall asik kok orangnya ramah-ramah banget. rani nggak beli tapi boleh foto sama barang jualan bahkan difotoin sama yang jualan.

Nah besoknya, atau hari Rabu, kami ke Manado. Naik pesawat juga, dari Makassar ke Manado sekitar 1,5 jam. Kalo liat dari jendela pesawat, keliatan deh dari atas banyak pohon kelapa. Jadi makin ngeh deh kenapa di penginderaan jauh bentuknya bintang (random). Terus kebetulan di majalah pesawat ada yang bahas Manado gitu, kayaknya sih orang asing karena artikelnya pake bahasa Inggris. Disana disebut kalo Manado itu terkenal sama 3B. Bubur, Babi dan Bibir. Tapi kalo udah ke Manadonya kayaknya 3B ini bakal berubah tergantung persepsi kemananya ya. Di Manado juga bergunung-gunung. Bagus. Sampe disana kami pergi makan ke dekat laut. Disana ada sewa sepeda yang lucu jadi yang ngayuh ada dua, yang nyetir satu, tapi ngangkut empat orang. Nggak rani foto dan nggak dicobain karena males. Maaf ya. Terus besoknya baru kami pergi ke Bunaken. Naik kapal. Kapalnya besar jadi biarpun ombaknya agak besar kami nggak basah. Sewa kapalnya 900.000 (katanya) tapi karena bagus dan papa rani yang ngurusin uangnya jadi nggak terlalu kepikiran. Di tengah laut, bagian tengah kapal itu bisa diturunin jadi sambil kapalnya jalan kita bisa liat laut yang dibawah. Bagus banget! Ikannya banyak terus warna-warni, karangnya juga warna-warni,terus ikannya banyak kayak bintang tapi ada di bawah kaki. Terkesan deh pokoknya. Sampe sana snorkling, peralatan bisa disewa disana. Nah kalo harga sewa peralatan agak-agak nggak tau nih rani. Tapi yasudah deh. Kalo pas di kapal itu udah terkesan sama karang sama ikannya pas snorkling udah terpana banget deh. Ikannya banyak terus warna-warni terus karangnya juga banyak dan warna-warni dan bentuknya juga aneh-aneh terus yang seru ya ikan disana suka makan biskuat jadi kalo kita kasih dia biskuat dia bakal makan dari tangan kita aw lucu banget kan kayak ikan mas papa di rumah yang udah almarhum. Oh ya, disana juga mereka nawarin mau difoto dalam air apa nggak, ntar dikasih dalam bentuk CD. Tapi rani nggak tau juga berapa, lupa nanya. Terus abis selesai, makan ikan. Ketemu bintang laut juga lho.

Trivia: Ini super penting buat yang mau ke Bunaken, mendingan kalo mau beli suvenir kalung gelang atau kaos mending beli aja di Bunaken, disana itu udah murah, kaos ngg tau berapa tapi paling dibawah 20.000 atau 15.000, gelang dan kalung bisa 10.000 tiga, kalo kalian ke pusat suvenir di Manado (namanya Merciful Building) itu harganya bisa 3 kali lipat, MAHAL BANGET dih dipikir orang beli suvenir sebiji dua biji apa ya orang beli lima lusin satu harganya 30.000 satu bangkrutlah perusahaan. Tapi di Merciful Building itu lengkap suvenirnya, kalo mau cari makanan dan atau mau beli suvenir yang gampang dan cepet kesana aja, soalnya makanannya bisa dicicip terus dia buka 24 jam. Dari pada beli suvenir di bandara.

Selesai curhatnya, abis ke Bunaken, kami ke tempat yang rani nggak tau namanya tapi itu jauh terus ke arah gunung gitu wuiiih terus kami ke tempat patung Yesus Memberkati. Abis itu naik lagi, lewat banyak kebun dan sawah dan jalan yang melingkar-lingkar terus banyak anjing terus yaudah deh. Liat-liat juga rumah adatnya. Bagus rasanya pengen bikin tapi entarlah mungkin 10 tahun lagi. Terus kami juga ke tempat ibadah.. kayaknya agama Budha deh. Maaf ya abis nggak merhatiin namanya apa disitu bersinar banget merah terus emas terus banyak patung terus ada naga juga rani terpana jadi nggak liat itu apa namanya karena terlalu keasikan dan terpesona. Disana ada juga kolam yang ditengahnya ada lonceng yang muter-muter terus kalo kita bisa bunyiin lonceng itu dari tempat sesuai tulisan (kaya, naik pangkat, bahagia, hoki, dst lupa) bisa terwujud katanya. Seru lho ternyata susah banget ngelempar koin kesana hahaha, tapi ternyata katanya rekan papa rani yang nemenin kesana dia pernah kelempar koin dari tempet 'naik jabatan' terus besoknya langsung naik jabatan. Cerita sebenarnya.

Trivia: Manado itu cantik juga lho kotanya, karena kalo di laut bisa keliatan kotanya dari bawah keatas dan kalo lagi di jalan bisa liat kota Manado ke bawah. Soalnya dia bergunung-gunung! Rasanya kayak di Puncak tapi lebih bagus pemandangannya. Terus nggak macet (seenggaknya pas rani lewat nggak) terus jalannya agak terjal jadi kalo rani naik sepeda lewat turunan disitu mungkin bisa mati. Liat danau juga sedikit, terus yaudah deh turun lagi. Di Manado itu banyak banget deh anjingnya. Kayak kucing kalo di Jakarta atau daerah Jawa. Di jalan banyak, di pinggir jalan, di rumah orang, di pantai dan macam-macam deh. Katanya (dengan nada bercanda) disini anjing nggak jagain tuannya tapi harus tuannya yang jaga anjingnya. Soalnya bisa-bisa anjingnya dimakan orang. Anjing dimakan. Kucing juga dimakan, kalo udah dipiring namanya jadi ikan Eveready (ini inside joke sih.. kalo dijelaskan nggak lucu). Disana nyaris nggak ada kucing karena katanya semua kucing di loteng hidupnya. Dari tiga hari disana rani cuma ketemu satu. Agak sedih juga kalo sepeninggalan rani lewat dia habis itu digoreng sama ikan Goropa dan ikan Tude.

Besoknya makan bubur Manado atau kalo disebutnya Tinutuan. Rasanya.. beda deh nggak kayak bubur. Tapi patut dicoba karena katanya kalo ke Manado terus nggak nyicip buburnya berarti jalannya nggak afdol. Terus dimakan sama bakwan ikan.

Trivia: Tinutuan itu cuma dijual pagi lho (katanya)! Kalo udah siangan atau malem-malem ngidam bubur udah nggak ada yang jual. Huaa terkesan rani dengernya, biarpun Manado udah jadi kota wisata dan kalo di usahain di lain waktu pasti ada yang mau beli, tetep nggak jualan. Kewl. Memegang tradisi.

Sebenernya hari itu adalah rani sekeluarga pulang, tapi agak telat gitu kan hp papa rani ketinggalan di hotel terus ternyata agak-agaknya ditilep dulu sama room boy nya sampe lama terus abis itu ketauan terus kayaknya sepeninggalan kami ada orang yang kehilangan pekerjaan deh. Pesawatnya ternyata delayed, jadi kami menyempat-nyempatkan diri ke Bitung. Itu lho, tempat yang ada Tarsiusnya. Tarsius itu monyet terkecil sedunia, dia itu kayak hybrid monyet, burung hantu sama tikus deh.

Sebenernya di perjalanan inilah rani ngeliat kucing yang cuma satu itu, sisanya adalah pohon kelapa. Terus disana juga ada burung Maleo yang kayaknya dia botak. Terus pas di perjalanan pulang juga sempet lewat salah satu Waruga; peti mati peninggalan jaman Megalitikum (dan yang keren adalah pas rani BTA pada hari esok setelah jalan ini, muncul soal ini terus rani rasanya kayak dapet wangsit gitu bisa jawab Waruga ada di Minahasa hahaha #random)

Curhat: Terus harus tau ya pas pulang kan rasa-rasanya bakal telat nih biarpun pesawatnya delayed, akhirnya yang nyupir jadi rekan papa rani yang di Manado (asli Palembang sebenernya), yang pernah ngelempar koin ke kolam terus besoknya langsung naik pangkat itu, terus motong jalan dan ngebut, dan dari ngebut itu namanya adalah nyebut banget ya rasanya om ini adalah mantan stuntman film aksi yang jadi supir pas ada adegan mobil jatuh dari jurang soalnya ngebut banget. Ternyata pesawatnya lebih telat lagi dari kami. Aslinya jam 2. Tapi akhirnya baru dateng jam 6 gitu. Padahal udah secepet mobil batman terus motong jalan yang lagi perbaikan (berbatu-batu dan sangat horor sebenernya) tapi ya baguslah daripada ketinggalan pesawat.

Terus pulang! Dari Manado ke Jakarta itu perjalanan sekitar tiga jam (katanya sih 2 jam 50 menit ya beda dikit) dan selesai deh. Nyampe rumah deh. Kalo di akumulasi.. sekitar 2 hari 2 malam di Makassar dan 3 hari 2 malam di Manado. Tapi itu juga di Manado nggak dapet semua tempet wisatanya haha yasudah mungkin kalian-kalian yang baca bisa lebih hoki.

Dan nggak sampe disitu lho! Di Sulawesi itu masih banyak kok yang bisa dijadikan tujuan wisata! Pulau Wakatobi juga bagus katanya, yah walau akomodasi belum terlalu wah, tapi kalo mau berpetualang kayaknya seru deh. Itu juga baru wisata alam, kalo mau wisata budaya di Indonesia ini juga masih banyak banget lho, nggak cuma di Bali atau Lombok atau Sulawesi kayak yang rani baru cerita. Kalo mau dicari sebenernya di Indonesia itu nyasar dikit bisa nemu tempet bagus buat bikin hati senang. Orang Indonesia itu emang baik-baik dan ramah-ramah banget lho. Bahasanya juga super banyak, tradisi dan budayanya juga dan aaaah rasanya terharu banget deh begitu ngeliat ternyata kita itu beda banget ya tapi bisa terikat sebagai sama-sama orang Indonesia tuh kayak, whoa keren. Rasanya baru sebentar banget hidup di Indonesia deh banyak banget nggak taunya padahal orang Indonesia tapi Indonesia sendiri masih nggak kenal macem-macem. Padahal cuma dari Selatan ke Utara, tapi bahkan orang-orangnya dan cara ngomongnya beda lho. Ayo budayakan wisata dalam negeri! Kenali Indonesia sendiri dong.

Btw foto kapan-kapan ya. Males uplod ahaha kebanyakan hehe