Yah nggak apa bukan urusan rani juga.
Bukannya kenapa sih. Asyik kok ngomentarin sesuatu. Tapi sayangnya dunia rani sekarang masih sempiiit banget deh. Nggak sampe ke masalah Jakarta sendiri, masalah Indonesia. Masalah dunia apa lagi. Dunia rani terlalu sempit. Pengetahuan rani tentang hal itu masih sama sempitnya seperti lubang ventilasi di atas jendela rumah rani. Nggak pantes buat komentar-komentar. rani nggak tau apa-apaan. Bom lah teroris lah century lah obama lah atau apa kek itu rani mana ngerti. Bukan dunia rani. Belum dunia rani. Belum ada urusan, belum mampu ngurusin. Belum paham. Nggak punya ilmunya cuy. Bukannya nggak tertarik atau apa, tapi nggak mikirin masalah yang besar-besar gitu aja rani masih punya masalah sama intern rani sendiri. Masalah sama Tuhan. Sama keluarga. Sama komitmen. Sama nilai. Sama uang. Udah sok-sokan mikirin negara, sendirinya nggak bisa ngurus diri? Atau, sok-sokan nentang kebijakan, sendirinya nggak ngerti? Merasa nggak kalo itu kontradiktif sekali? Iya kan ya nggak. Udah iya aja deh (maksa) Silahkan kalo mau mengutarakan pendapat atau mengkritik sesuatu kalo anda TAHU sesuatu itu apa. Kalau anda petani garam, kemudian bilang "Garem murah woy!" Silahkan. Tapi kalau anda seorang yang berada di depan komputer dan membaca artikel provokatif kemudian berdemo karenanya, nah itu ngaca dulu deh bentar. Kalo perlu sisiran sama dandan dikit, supaya keliatan tuh cacat-cacat dari fakta. Keliatan tuh rambut-rambut yang rontok sama jerawat yang perlu dibedakin. Tuh, bagus juga ternyata self-centric. daripada rani hobi ngomentarin, sok-sokan peduli, tapi yang rani lakukan? Tidak ada. rani belum ada wewenang apa-apa untuk melakukan hal-hal besar yang rani tau saja tidak. Dengar saja sayup-sayup. Lihat saja samar-samar. Nanti. Mungkin kalo rani udah gedean dikit, udah pinteran dikit, punya uang lumayan, dan punya nama, hmm. Mungkin. Tapi entahlah. Mungkin rani lebih suka nggak ikut campur. Kata mereka juga, "Ignorance is bliss." Mungkin selama itu bukan urusan rani rani nggak bakal mikirin. Egois? Nggak lah, manusia punya hak untuk berbahagia, dan kalo dengan bertindak egois dan cuek dia bahagia, siapa yang mau menyalahkan? Mungkin rani. Tapi yaudahlah itu kan soal nurani, nggak usah dibahas, rani nggak tau apa-apa soal nurani. Atau soal apapun. Siapa yang tau. ups enter dulu kepanjangan.
Intinya adalah, jangan sampe rani usil ngomentarin macem-macem hal, dari yang paling bodoh sampe yang terlampau serius, tanpa tau apa-apa. Mmm. Setidaknya pelajarannya adalah, kalo masih merasa bodoh jangan terlalu ngotot berpendapat, kalo merasa udah pinter belajarlah yang banyak, karena sombong itu bukti ketidaktahuan. Liatkan tulisan rani nyebelin? itu bukti rani memang nggak tau apa-apa. Karena entah kenapa rani jadi menulis panjang dan berat dan menyebalkan. Mood rani lagi rollercoaster memang.
No comments:
Post a Comment