Friday, July 30, 2010

kesan dan pesan

rani pulang dari karantina menginap selama sekian hari di Hotel Aston Marina. Dan jujur saja rani tidak suka dengan pelayanannya. Tidak terlalu sigap. Liftnya lama. Dan bikin pusing. Bukannya rani orang kampung ya nggak pernah naik lift tapi sering kali rani selesai dari sesi materi mau ke kamar yang ada di lantai 23 itu begitu naik lift jadi pusing sekian kali lipat. Dan begitulah. Tapi rani senang sekali loh dengan karantina ini! Soalnya rani jadi kenal sama teman-teman rani yang ber-22 itu! Jadi dekat! Jadi asyik! Sebelumnya kan masih kaku-kaku gitu kayak kuku kaki kakakku tapi akhirnya jadi elastis kayak ring ding dong. Ini semua berkat gosip, boy band korea dan anak ekonomi yang cantik-cantik (?). Nggak deng. Tapi ya pokoknya karena banyak cerita di antara kita jadi seru deh, kayak drama.

Nah. Ke-22 orang itu adalah rani, Romy, Devi, Nurul, Margaret, Ajeng, Nanda, Sashika, Viren, Stephani, Ian, Omi, Mega, Sifra, Ranti, Ryan, Avi, Nico, Hamzah, Anto, Kiky, dan Irfan! Dam dam! Dan begitulah, sesi-sesi memang membuat rani bete, tapi kalau sudah malam mood rani sembuh kembali berkat bercerita-cerita. rani jadi merasa waktu karantina ini terlampau singkat karena masih mau main sama-sama. Padahal pas hari pertama terasa lama sekali.



Besok Schoolympic 2010 sudah mulai. Semoga lancar dan sukses!

Saturday, July 24, 2010

Judul yang keren itu tidak ada

Kadang rani juga, rani juga berharap-harap berbagai macam hal ya. Cuma yang seperti itu seringnya tidak terjadi deh. Sepertinya. Seingat rani. Ya begitulah. Tapi rani juga tidak pusing-pusing amat perihal itu, memang rani berharap tapi yah kalau memang tidak terjadi juga tidak apa-apa. rani senang sih dengan pemikiran itu. Sepertinya bagus. Tapi lama-lama rani pikir itu berdampak tidak terlalu bagus juga. Lihatlah rani. Karena selalu berpikir seperti itu rani jadi tidak pernah melakukan hal dengan... sebegitunya sungguh-sungguh sekali. Dengan sungguh-sungguh, ya. Tapi dengan sebegitunya sungguh-sungguh? Tidak. rani kadang jadi berpikir apa saja bolehlah tidak masalah untuk hal apapun. Nyaris apapun. Sehingga rani kalau dapat apa saja senang tidak terlalu senang, sedih juga tidak terlalu sedih (Malah justru pada hal yang biasa-biasa saja jadi senang berlebihan atau sedih berlebihan dalam waktu singkat). Dan karena rani berpikir seperti itu... karena rani pikir apa saja boleh tadi.. rani jadi nggak ambisius.

rani ralat. rani jadi nggak punya ambisi. Dalam hal apapun. Nyaris apapun.

Dan rani nih, anak muda yang sedang dalam usia emas (boong deng udah lewat), ya nyerempet-nyerempet sedikit, seharusnya dalam masa dimana rani membuat keinginan-keinginan dan harapan-harapan pelangi yang membantu rani men-tak-acuhkan hujan deras dan badai kehidupan. Kan? Jadi sepertinya hal di paragraf sebelumnya cukup bermasalah sedikit. Ya semoga saja cuma sebentar ya, yang penting rani bisa manfaatkan dulu ketidak-ambisiusan rani untuk yang baik-baik.

Nah. Sekarang, rani juga punya harapan. Harapan rani adalah... mm. rani ragu-ragu menuliskan dan membuatnya terbaca, karena biasanya kalau diceritakan malah jadi tidak kesampaian. Tapi sepertinya mau rani tidak sampaikan juga kemungkinan terjadinya sedikit, jadi sama saja deh. Harapan rani adalah... rani juga jadi bingung apa karena kebanyakan mikir, jadi begitulah.




Monday, July 19, 2010

Hasrat

Semua orang punya hasrat. rani nggak tau macam-macam hasrat itu apa tapi yaa seharusnya, dan memang sepertinya, semua orang punya hasrat.

Ya, rani juga punya hasrat. Tapi, karena rani tau itu jelek, rani pendam aja. rani bilang, tapi rani nggak ngapa-ngapain. Kayak boong ya tapi beneran kok. rani juga pengen macem-macem, tapi apa boleh buat, ada banyak pertimbangannya ya, melakukan hal yang diinginkan. Mungkin satu hal karena memang itu jahat dan membuat orang lain sakit, atau itu memang tidak baik untuk kesehatan, atau mungkin karena dosa. Oh ya ampun, banyak ya godaan di dunia ini, tapi semua orang juga punya hasrat masing-masing, semuanya bisa kok menahan diri. rani juga bisa menahan diri.

Buktinya, nggak ada tuh kucing yang rani injak sampai berbunyi lucu. Nggak ada juga anak bayi yang kepalanya rani jedotin ke tembok. Dan donat yang ada di atas meja juga nggak langsung abis sama rani.

Memang nggak sesimpel itu kadang-kadang. Kadang rani mau membantah kata-kata orang tua atau guru juga, kadang juga mau marah semarah-marahnya umat ke seluruh dunia, mau nangis sekencang-kencangnya petir dalam hari badai, dan sebagainya. Tapi sepengen-pengen apapun itu nggak baik daaaan ya udah pendam aja nanti juga ilang. Dan nggak ada siapapun yang rugi. Susah mungkin mendamnya pas awal-awal, tapi lama-lama kalo dipendam energinya bisa dipake buat sesuatu yang positif! Kayaknya. Rasanya sih gitu ya... oh bukan, berarti bukan dipendam kata-katanya! Tapi bersabar. Bersabar ya, jangan dipendam. Berarti rani salah. Tapi ya gitu, intinya mirip-mirip dikit lah.

Kalo bersabar nanti semuanya jadi berpelangi dan jadi indah, walaupun kucing itu sangat lucu mau rani tonjok, walaupun pengen peluk tapi bukan mahram, walaupun gemes pengen gigit, walaupun kesel pengen galak, pas udah lewat rasanya senang. Dan ringan. Atau macam-macam itulah.

Percaya sama Tuhan, kalo emang di-nggakbolehin, pasti emang nggak baik atau jahat atau merugikan orang lain! Atau mungkin ada waktunya, mungkin nanti Tuhan yang menyiapkan waktu spesial buat menyalurkan hasrat-hasrat di dalam hati itu entah dimana dan entah apa bentuknya, ya nggak.

Oke! Selamat bersabar!

Thursday, July 15, 2010

Antara Ideal dan Sinis

Oke, pertanyaannya!

1. Yang mana yang terbaik dalam membasmi kejahatan? Tembakan di pelipis atau sebuah pelukan hangat penuh cinta?

2. Mana yang lebih kuat, kekuatan uang atau kekuatan persahabatan?

3. Kamu akan dihukum mati karena kesalahan seorang teman. Berkorban demi teman? Atau katakan saja yang sebenarnya dan temanmu akan mati?


Jawabannya tergantung. Karena........... yah.


"The world is not beautiful, therefore it is." - Kino's Journey





p.s. Inspired by this trope: Sliding Scale of Idealism Versus Cynicism

Wednesday, July 14, 2010

Senior Year

This is lame. I know. But.

I'm tired of being rushed.

I'm tired of being asked.

It's a genuine I-don't-know. See that?




I know it's important, I know the time is running out.
Nothing is forever constant, that, I believe with no doubt.




I don't think I'll regret anything I chose, because I won't.
And I don't think I'll be less happy.... Oh, no I won't.

But I just think... that maybe, maybe--if I made it after all-- this time I won't say "It doesn't matter."

Maybe this time there'll be a squeal of delight, there'll be tears of joy. There'll be hoots of laughter.

An explosion of sincere happiness.
...not because of a choice that is aimless.




Well... It's okay. I.. don't really mind if.. It's not the time yet.
I'll make up something for now, see how it's done, and I won't regret!



...not that it's solve anything, I guess,
But I'm sure, whatever it'll be, is nothing but the best.








p.s. my first rhymed post. grammar 'll be damned as long as it rhymed. buh it's so lame I want to puke. so.... I made so many decisions half-heartedly--or maybe non-hearted?-- I thought I'm mature enough to understand what I want now. unfortunately, now, I mean right now, I still don't. END.

Friday, July 9, 2010

sekilas info

Masih ada 2 hari lagi sebelum sekolah! Semoga bisa libur. 4 hari di Pulau Pramuka + Semak Daun itu asyik. rani liat ikan banyak dan warna-warni dan terumbu karang yang banyak dan warna-warni dan ada pelangi juga! Pelangi yang bagus. Benar-benar mejikuhibiniu. Ya pokoknya rani senang deh. Ada kucing betina yang galak dan tega dan menyebalkan. Dia gigit rani. Pokoknya dia tega sama kucing lain. rani jadi ingat betapa manis dan baik perbuatan kucing rani selama ini di rumah. Kucing lucu dan cantik itu akan tetap kelihatan jelek kalau dia menyebalkan dan galak. Kucing yang buluk dan payah juga akan tetap kelihatan lucu dan menggemaskan kalau dia baik dan penurut. Ya. rani juga mau main pasir lagi.

Loved


"They can see us and hear us but still no one wants us." said Tilly.

The teddies were too sad to keep looking. They found somewhere to rest and curled up together. "I have you" said Gruffy. "And you have me."

"Then we really do have someone to love us." said Tilly. "We have each other."

- Two Tough Teddies, Kilmeny Niland



Two tough teddies tried to be loud and bold because they want somebody to love them. Two tough teddies learned that they don't need to be loud and bold to be loved. Two tough teddies found out that they don't need to find somebody to love them. They already did.

Maybe you already did as well.

Friday, July 2, 2010

tentang Kakak

:'"|

rani sebenernya agak sedih sedikit--yah lumayan banyak deh--soalnya Kakak sama Adek yang rani ceritain kemarin itu pulang ke Lampung. Padahal 5 hari bersama ini super asyik. Padahal rani sama Dini udah lamaa betul nggak main sama-sama Kakak sama Adek, udah berapa tahun kali ya. Lama sekali deh. Padahal juga masih banyak yang mau diceritain dan yang mau didengerin dan yang mau dikerjain sama-sama juga, tapi Kakak sama Adek harus pulang. Mana farewell nya juga nggak drama, jadi nggak seru deh, rani jadi makin agak sedih. Tapi seneng karena ternyata bisa main lagi setelah padahal-padahal yang rani sebutin. Alhamdulillah ya. Padahal baru berangkat ke bandara belum lama. Tapi udah kangen :" ya sudah.

Kakak itu sangat pintar sekali bercerita. Sangat pintar sekali. Sangat sangat pinta sekali. Idola rani dalam dunia penceritaan secara verbal. Pokoknya rani suka cerita Kakak. Apakah itu cerita tentang kehidupan cintanya, tentang orang yang banyak uangnya, tentang anak laki-laki yang suka memukul anak perempuan, tentang anak laki-laki yang memperdaya anak perempuan, tentang pacar yang sering ngutang dan nyontek, sampai tentang orang desa yang jadi penari striptease, semuanya seru kalo di ceritain Kakak. Cerita Kakak sangat seru rasanya baru keluar dari buku dongeng sejagad. Ceritanya juga drama. Dan rani suka cerita Kakak, Kakak selalu menyebutkan nama lengkap dan panjang dan jelas tanpa salah (sepertinya sih. Tapi rani yakin deh) sebelum memulai cerita walaupun rani nggak kenal orang itu dan ceritanya bertambah jadi 200% lebih menarik dan itu... mungkin baru 2 kalimat pertama. Seperti ini (nama samaran):

"Jadi temen Kakak itu tuh namanya Diko. Nandikos***a Fe****da Apalah Pokoknya Nama. Nah dia itu......... (lanjutin sendiri)"

Seperti itulah. rani juga mau pintar bercerita kayak Kakak. Pokoknya Kakak sangat pintar bercerita. Sangat pintar bercerita rani nggak bisa ceritain karena kami berada di liga yang berbeda dalam segala tingkatan level kepintaran dalam bercerita.

Kakak juga orang yang baik sekali ya. Baik betul, rani nggak ngerti apa nature semua anak perempuan itu baik seperti Kakak, tapi ternyata banyak juga anak perempuan yang orangnya sangat tidak baik--itu juga diceritakan Kakak.

Adek nggak terlalu pintar bercerita, tapi hobinya adalah membuat Kakak sebal karena ceritanya di intermezzo dia terus. Dan dia anak laki-laki yang baik walaupun tak diduga juga tanpa merasa dosa mempermainkan hati anak perempuan. Apa boleh buat. Tapi mending kan, daripada laki-laki yang nyiapin besi di mobil untuk siap-siap mukul pacar, nggak segan ngangkat kunci setir kalo-kalo berantem dan nyakar pacar sendiri. Dan seterusnya. Sebenernya ini spoiler cerita Kakak yang mau rani ceritain di lain waktu, tapi cerita Kakak itu terngiang-ngiang terus rani susah lupanya. Begitu deh. Mungkin untuk beberapa tulisan ke depan yang rani ceritakan itu tentang cerita Kakak dan petualangan kami menganggur. Mungkin. Atau tidak. Yah lihat saja nanti.