Friday, October 15, 2010

Dumb is Good

Image and video hosting by TinyPic
Ini kucing rani. Itu bulunya. Kayak keset selamat datang ya. Tapi kalo dipegang nggak kayak keset selamat datang.

Namanya Mitton. Dia kucing rani. rani juga punya kucing satu lagi sebenernya. Dulu. Sekitar... 1-2 tahun setelah punya Mitton dan meninggal sekitar.. 3-4 tahun yang lalu. Atau lima? Entahlah.. Oh ya... begitulah. Namanya Quitsi. Dia lebih muda dari pada Mitton. rani lupa mereka kakak beradik apa bukan, tapi gitu deh. Mereka kayak bulan dan matahari. Mitton sangat pasif dan keren seperti bulunya yang hitam. Dan dia gendut dan berat, rani umur 9-12 tahun selalu pake alasan itu kalo rani disuruh ngangkat Mitton, pada akhirnya rani yang angkat Quitsi karena dia mungil, lucu, abu-abu dan berbulu bagai sutra. Tapi sepertinya dia kurusan sekarang.

Quitsi sangat lucu. Dulu dia anak kesayangan karena dia kecil, ringan dan berbulu bagai sutra. Dia juga sangat suka bermain. Mengejar kaki orang, matanya juga besar, dia juga suka nyempil di tempat yang banyak orang. Dia pernah pipis diatas adek rani sama mbak rani yang lagi tidur siang, yang sebelumnya nggak berbuat apa-apa pas Quitsi nyempil karena udah kebiasaan. Tapi Quitsi nggak kena marah. Padahal (kayak post rani yang sebelum-sebelum ini, Mitton pernah pipis di kasur juga terus dia kena angkara murka papa rani) Akhirnya dia meninggal... rani sedih. Dia meninggal sewaktu rani sekeluarga lagi di jalan pulang dari Palembang ke Jakarta. Waktu itu dia, Mitton dan rumah rani dititip ke saudara papa rani. rani rasa ada malpraktek disini. Karena Quitsi sangat sehat, muda, bersemangat dan dia sangat lucu. Dan katanya dia meninggal karena nggak mau..... makan? Sangat mencurigakan. Tapi itu suuzon rani.


Image and video hosting by TinyPic


Mitton sangat pendiam dan sangat pasif. rani rasa itu karena dia sangat baik. Dia sering terlihat diatas tembok antara taman dan kamar mandi. Dia terlihat gagah dan gendut. Dia sering melarikan diri kalo rani--atau siapapun-- mendekat. Tapi kalo udah ketangkep dia tidak akan berusaha apapun untuk melepaskan diri; struggle, nyakar, gigit, terserah, kecuali kita sangat bodoh untuk menunjukkan bahwa kita sudah melepaskan dia, sehingga dia dengan cepat melarikan diri lagi. rani pikir (dan sekeluarga di rumah pikir) dia memang tipe yang pasif dan pendiam seperti itu ya. Dia juga sering kabur ke atap rumah. Tapi ternyata nggak ya. Ternyata dia jagoan. Suatu hari Mitton membawa luka dan berdarah. Kaget soalnya dia bukan tipe berantem. Bekas dicakar, keliatannya. Terus dia stay cool banget. Keren ya. Terus abis itu ketauan dia jagoannya. Soalnya seinget rani pernah ada kucing garong masuk rumah terus pas liat Mitton dia gertak dikit terus pergi. Gaya banget. Tapi semakin tua dia semakin terbuka. Dia jadi manja. Kata papa rani berarti Mitton udah kakek-kakek karena udah kayak anak kecil lagi. Tapi waktu dia masih kecil pun, dia nggak pernah manja sebenernya. Selalu ngumpet dibelakang hal yang hitam-hitam, sampai-sampai rani nge-puspus-in sepatu papa rani karena rani pikir dia Mitton.


Image and video hosting by TinyPic
Itu tangan papa rani. Dia lucu kan ya. Dia pengen dielus sebenernya tapi poker face.


Mitton sering mau main di kamar. Tapi kalo udah waktu tidur Mitton nggak boleh di kamar. Kadang rani sedih karena aksian sama Mitton, tapi Mitton nggak pernah maksa. Dia selalu berhenti di depan pintu kalo udah dihus-husin sama yang di kamar nggak boleh masuk. Dia memang baik, kayak gitu.


Image and video hosting by TinyPic
Gayanya keren kayak predator, tapi dia cuma males berjalan tegak karena abis tiduran sebenernya. Serius. Ini keliatan keren karena rani yang foto.


Ya itulah Mitton. Dia semakin tua. Oh ya, udah rani bilang dia baik? Dia baik sama semua orang, kecuali kalo lagi rame. Dia nggak gigit atau nyakar, bahkan pas dimandiin. Kecuali kalo wajahnya disiram air dingin (NGGAK BOLEH) dan itupun rani yakin refleks doang bukan nyakar beneran. Dia juga diem kalo disuruh diem. Tiduran kalo disuruh tidur. Pokoknya super baik deh. Mungkin karena dia udah dewasa. Papa rani pernah nyukur dia pake gunting kertas. Bayangkan. Bulunya pun jadi nggak beraturan panjangnya. Dia kayak korban bencana alam. Padahal sebelumnya dia juga pernah jadi korban pembantu rani; kumis dan alisnya dicukur (rani nggak tau apa orang ini waras apa nggak), papa nggak mau pengalaman Mitton dicukur berhenti sampai disitu rupanya. Tapi dia tetep baik. Dia sering keinjek buntutnya. Bahkan dia sendiri sering keinjek. Tapi dia cuma lari menjauh dikit, pasang muka kecewa ke yang nginjek terus pergi. Beberapa saat kemudian nongkrong kayak biasa. Baik kan. Mungkin karena dia udah dewasa.

Atau mungkin karena dia sayang sama rani sama mama papa sama adek rani juga. rani juga sayang ya. Adek rani juga kayaknya sayang. Mama rani juga. Buktinya makanannya tetep dibeliin. Papa rani juga, biarpun papa rani bilang kalo Mitton bukan baik tapi bodoh. rani rasa Mitton nggak bodoh; dia baik jadi dia kelihatan bodoh. Kebaikan memang kadang-kadang membuat orang terlihat bodoh. Kebaikan nggak masuk bagian dari rasionalitas, kan? Memang begitu. Kayak, kalo dipikir-pikir apa yang membuat uang anda worth untuk di sedekahkan? Pahala? Senyum bahagia orang itu dan keluarganya? Yeah, right.

Udah rani bilang dia baik? Biarpun dia tahu malem-malem abis rani belajar di ruang makan rani nggak bakal ngajak dia masuk buat main di kamar atau nemenin dia buat ngelus-ngelus atau apapun, dia tetep nemenin rani. BBB. Begadang Buat Belajar. Atau sewaktu rani ngerjain tugas poster. Atau sewaktu rani ngerjain tugas apapun itu. Bahkan sewaktu rani main komputer. Padahal rani cuma nyuekin. Tapi dia tetep nemenin rani. Walaupun dia cuman tidur. Konyol sih, tapi rani terharu.


Image and video hosting by TinyPic
"Rapunzel, Rapunzel, let down your hair."

Mitton sering di rumah sendiri, karena papa rani kerja (itupun di pulau dengan bagian waktu yang berbeda), mama rani juga kerja, rani sekolah dan adek rani juga sekolah. Tapi Mitton tetep baik ya. Padahal mungkin dia pengen banget main sama-sama. Dia jarang keluar rumah, dia cuma di taman depan teras atau depan pagar, lihat sekeliling... lihat kucing lain. Diam. Dan rani rasa dia juga masih bujangan. Belum menikah. Padahal dia kucing ya. Apa dia nggak kesepian ya... pikir rani. Tapi mungkin karena Mitton memang dasarnya begitu. Dan kayaknya besok dia benar-benar harus check-up deh. Dia bersin-bersin.



Smart People are mean, Dumb People are nice. Geniuses are psychotic and high-strung, but idiots are nice and sweet because ignorance is bliss. In comedy pairs the genius will always smack around the idiot. - Dumb is Good, Tvtropes.org



So, Lone Star, now you see that evil will always triumph because good is dumb.



p.s. Judulnya terinspirasi dari quotenya. Silahkan klik link.

2 comments:

Komang said...

*syok karena kucingnya terlalu lucu* *iri parah karena di rumah emak benci kucing* :((

chop said...

*tersipu* *ketauan kampungan* :B