Thursday, April 9, 2009

THE reason

aduh sebenrnya aku mau masih lanjutin "rani's favorite yaoi ship list part 3" sih tapi hmm nggak apa deh rani potong sama ini. rani menanti mood yang pas buat nulis ini tapi sepertinya mood  yang pas itu tak kunjung datang jadi.. rani tulis aja deeh :] hehe.
emmn tapi gimana yaa nulisnya bingung deh hem rani tulis seperti narasi aja ya? hahaa kan asik tuuh.
____

Di bumi yang mulai rusak ini, dengan berbagai macam manusia yang tak kalah rusak di dalamnya, hiduplah seorang anak perempuan bernama Maharani Karlina CH yang akrab di sapa Rani. Rani adalah anak yang cukup baik, dia memang jarang belajar dan bukan anak yang sangat penurut tapi marilah kita asumsikan begitu. Ia anak aneh yang sangat menyukai anime dan manga. Ya, di darahnya memang mengalir darah freak yang cukup kental, mungkin karena influence film kartun tahun 90an? Entahlah. Intinya, sewaktu kecil memang ia seorang anak biasa yang menyukai komik dan film kartun. 

Tentu anak kecil seperti dia ini memiliki fandom favorit juga dong! walaupun mungkin saat itu belum mendalam, tapi ia sangat suka sekali dengan yang namanya Cardcaptor Sakura! Ehem, manga dan animenya begitu terkenal pada saat itu. Ia rajin sekali menontonnya setiap hari Minggu..  eh? hmm. Sepertinya memang hari Minggu. Sampai pada suatu hari, di episode ketika Sakura menyatakan cintanya kepada Yukito, dan Yukito menolaknya, Rani tidak merasa aneh dan berpikir "Ah jelas aja dia ditolak. Kan nanti ujung-ujungnya Sakura sama Syaoran" ya, pikiran anak-anak memang tidak rasional. Tapi, yang agak mengagetkan adalah ketika Yukito mengakui bahwa orang yang sangat ia sayangi adalah Touya, Rani tidak menunjukkan tanda-tanda heran seperti menaikkan alis atau apalah yang biasa anak kecil lakukan jika ia heran. Yaah, dalam hati mungkin terasa kejanggalan, tapi Rani sendiri merasa 'Touya dan Yukito itu cocok kok!' dan tidak menggubris maksud sebenarnya dari kata-kata yang ia pikirkan dalam hati. Begitu mengerikannya kepolosan seorang anak kecil.

Ketika Rani beranjak dewasa, dimana kartun-kartun di hari Minggu menjadi tak menarik untuk ditonton dan harga komik naik, dimana teman-temannya adalah anak-anak normal yang menyukai berbagai hal yang dianggap asing oleh rani sebelumnya, Rani tetap membuat diinya mengkonsumsi anime-anime dan komik (walaupun harganya naik, dari 9.500, angka keramat dimana saat itu Monika masih tebal dan harganya sama dengan komik jepang biasa, hingga saat ini 13.800. Harga nanggung yang sangat tidak disukai pembeli.) Sampai akhirnya ia berumur 12 tahun, atau pada saat itu kelas 2 SMP, ia bertemu dengan seorang temannya yang memiliki kesukaan yang sama dengannya, yaitu Anime dan Manga! Khususnya di fandom Naruto. Ah begitu bahagianya Rani dapat bercakap-cakap dan bertukar pikiran tentang hal yang selama ini sangat ia gemari. Tentu saja yang namanya fandom kesukaan itu menular ya, jadi tak lama Rani pun terseret dalam fandom Naruto. Oh joy! Ia langsung jatuh cinta pada karakter berambut merah tanpa alis yang memiliki tato yang berarti cinta di dahi kirinya. Hmm... dengan segera ia pun mencari berbagai macam hal yang berkaitan dengan karakter itu. Sampai suatu saat, ketika ia sedang mencari gambar-gambar karakter kesukaannya di web, ia menemukan gambar yang tidak seharusnya dilihat oleh seorang anak yang masih polos dan tidak teracun. Ehem, yah sebenarnya tidak eksplisit, tapi cukup untuk membuat seorang anak perempuan kaget dan memekik dalam hati dengan wajah shock dan tidak terima. Gambar itu adalah gambar karakter favoritnya yang entah-sedang-apa bersama dengan karakter lain yang bergender sama dengan karakter favoritnya itu, atau dalam kasus ini, laki-laki. 

Ia tidak berbicara apa-apa dengan apa yang telah ia temukan. Beberapa hari kemudian ia pun kembali dalam kondisi normal dan sempat melupakan temuannya itu. Semakin lama ia bermain di dunia web, ia mulai mengenal berbagai istilah yang tidak seharusnya ia ketahui, seperti; yaoi, yuri, seme, uke, dan sebagainya. Doujin-doujin yang biasanya ia temukan di deviantart juga terkadang.. menjurus ke hubungan yang demikian. Ia kaget akan besarnya komunitas yang menyukai hal ini, terutama yaoi. Sampai-sampai ia mengatakan kepada diri sendiri bahwa ia akan melenyapkan yang namanya YAOI dari muka bumi ini. Hahaha. Anak kecil memang lucu.

Ketika ia les bahasa Jepang, ia menemukan apa yang orang-orang sebut dengan fanfiction. Ia diceritakan fanfic Ouran oleh senpainya yang satu kelas dengannya. Waaah. Tipikal remaja, senang mencoba hal-hal baru dan penasaran dengan berbagai hal itu memang merupakan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan saudara-saudara. Tak lama ia pun bermain di dunia fanfiction yang penuh fantasi. Dan yang termasuk fantasi disini juga include fantasi para yaoi fangirl. Hmm. Seperti anak yang sehat, pada awalnya ia pun mual dan 'eww-ed' pada fic dan gambar yang menjurus. Berbeda dengan seorang temannya yang pada saat Rani beritahu tentang perihal ini, ia langsung menyukainya. Biarpun Rani tidak suka, mual, menaikkan alis, setiap melihat/membaca hal yang berkaitan dengan yang namanya yaoi/BL ini.. Rani tetap bersikeras untuk membaca fic dan mengambil gambar yang menjurus. Mengapa? karena tidak bisa dipungkiri bahwa cerita-cerita tersebut menarik dan Artwork-artwork tersebut bagus. 

Semakin lama Rani bermain di dunia fiksi, Rani menemukan berbagai macam fandom baru dong. Salah satunya adalah Ouran yang tadi sempat disebutkan. Ouran adalah cerita tentang seorang anak perempuan yang menjadi host dan berada di tengah orang-orang yang melakukan tindakan incestuous dan saling memanggil satu sama lain dengan sebutan ayah dan ibu. Hmm, betapa sulitnya Rani untuk tidak menganggap bahwa itu menarik. 

Ia tidak sadar, bahwa perlahan, namun pasti, ia telah terjerumus ke dalam dunia BL. Meskipun pada saat itu ia masih dalam 'denial'. "Ih yang seperti ini Rani tau kan ini immoral? kenapa juga rani bisa suka. pfft." seperti itu kurang lebih. Semakin lama.. Semakin besar dan semakin dewasa Rani (saat itu Rani telah berumur 13 tahun) semakin rasanya Rani menerima dan semakin sadar akan kebutuhan Rani terhadap hal-hal yang berbau BL. Ia berpikir "Mmnn.. /Lucu/ juga.." dan tersenyum sendiri ketika membaca atau melihat momen-momen yang "awww". Karena pada dasarnya Rani adalah anak yang jujur, Rani berpikir kembali terhadap pandangan Rani tentang BL dan Rani resmi menjadi seorang penggemar BL! Waah selamat ya Rani. 

Begitu sukanya Rani dengan BL, teman-temannya sampai sempat terkena virus ini! (ada yang masih suka, ada yang sudah biasa saja) yang disebabkan karena Rani yang eager sekali setiap membicarakan BL. Belum lagi Rani juga menyuguhkan fic-fic yang berbau BL. Wah wah.  

Rani merasakan perubahan besar dalam kehidupannya. Padahal yang ia lakukan hanya menyukai BL, tapi hanya dengan melihat/membaca atau bahkan hanya sekedar ingat hal yang berbau BL,  senyum dapat terukir di wajahnya dan aura bahagia dapat terpancar karenanya. Dunia terasa lebih berwarna dan indah. Memang terkesan melebih-lebihkan, tapi inilah yang Rani rasakan. Dari saat Rani benar-benar menyukai BL, sampai sekarang, rasanya perasaan itu masih ada. Rani juga sampai sekarang tidak menemukan dampak negatif dari hobinya terhadap BL ini. Apakah nilai Rani menurun? Tidak. Justru nilai semester dua Rani (saat sudah suka BL) dan semester satu Rani (saat belum suka BL) lebih bagus di semester dua Rani (peringkatnya naik sih, tapi nilainya.. lupa). Rani juga semakin sadar dengan subjektifitas Rani dengan berbagai macam hal dan berusaha untuk berpikir dengan objektif. Mengapa? Karena pada dasarnya BL itu immoral dan pada sisi lain Rani melihatnya menarik dan.. cukup manusiawi. Penyimpangan yang seperti itu kadang kala bukan sesuatu yang diinginkan oleh orang-orang seperti ini. Pengetahuan (maksud pengetahuan disini adalah common sense, bukan knowledge) Rani juga bertambah entah itu dalam konteks apa. 

Kegemaran Rani terhadap BL juga tidak serta-merta menyebabkan Rani menship semua karakter yang rani kenal. Atau membuat orientasi seksual Rani berubah. Tidak. Tidak seperti itu. Mungkin ia sulit juga disebut anak yang normal, tapi ia tidak menship karakter dengan alasan yang tidak rasional. Dan pada kenyataannya Rani juga menyukai banyak pair straight dan menship mereka. Semakin banyak fandom yang rani sukai seiring dengan waktu dan sepertinya semakin banyak juga pair yang rani sukai. Tapi BL disini konteksnya adalah karakter anime atau manga, bukan real person. Ada saat-saat dimana ia akan tertawa akan momen BL di depan matanya tapi itu hanya sebatas lelucon, dan ia merasa terhibur karena ia teringat akan BL yang sangat disukainya.

Perjalanan Rani di jalan tanpa arah pulang ini masih sangat panjang sekali. Tapi sayangnya cerita ini harus selesai sampai disini. 

_______
bagaimana? apakah anda-anda sekalian yang menyukai BL juga memiliki latar belakang dan jalan cerita yang mirip dengan rani? aah, atau tidak? heem pengen deh tau cerita orang lain kayak apa sampai bisa suka banget kayak rani XD hehehee aah capek masih ada tugas lagi nih pfft.

2 comments:

Anonymous said...

Saya juga mulanya saat baca manga BL, malu-malu gitu, juga ngerasa aneh. Tapi karena udah diracuni ama sinopsisi yg emnarik akhirnya baca juga. Lama-kelamaan mulai suka BL, deh.

Menyukai BL sebagai sebatas hiburan itu lumrah, kok.

NB: Teman saya gak tahu apa itu istuilah "yaoi" atau "BL". Makhlumlah rata2 mereka lebih suka main game.

chop said...

hahahahaaa tapi ada juga loohh temen rani yang begitu rani kasih tau langsung "LOL GUE SUKA" gitu XD oiya temen rani juga ada looh yang sukanya game tapiii suka BL nya udah parah =|___|=