fullmetal alchemist. phew namanya lumayan panjang ya, untuk seterusnya saya singkat menjadi FMA. saya bertemu pertama kali betemu dengan FMA kelas satu SMP. berarti.. tiga tahun yang lalu kurang lebih. saat itu salah seorang teman saya, dwina, memperlihatkan komik bajakannya. kenapa bajakan? karena pada saat itu FMA belum ada yang legal. yah, saya tidak merasa bersalah waktu itu, dan menikmati membaca komik yang saya baru temui. di volume satu itu, saya sudah sangat tertarik dengan jalan cerita FMA. menarik. menarik sekali. saya senang membacanya.
ya, itu kesan pertama saya. lalu, apa yang membuat FMA bagus untuk saya? saya memang bukan expert, saya tidak memburu dan mengupdate secara rutin chapter-chapter barunya di scanlation, tapi saya rasa saya tahu banyak tentang FMA ini.
ahem. begini. yang saya patut acungi jempol pertama kali adalah temanya. alkimia. alkimia, pernah disebutkan oleh teman saya, adalah cikal bakal kimia yang saat ini kita pelajari. secara vulgar, tema yang digunakan Hiromu Arakawa ini cukup berat. tetapi berbobot dan dikemas secara baik sehingga orang awam seperti saya dapat mengerti dan paham garis besar dan dapat mengikuti cerita tanpa kesulitan yang berarti. terkadang, untuk cerita yang bertema berat seperti ini, biasanya ditengah, atau di awal cerita, sang author akan memanfaatkan beberapa panel, bahkan beberapa halaman, untuk menjelaskan sesuatu yang kurang lazim dalam cerita. atau bisa disebut 'yang bukan merupakan pengetahuan umum bagi pembaca'. tetapi di FMA ini, kita cukup membaca, mengikuti ceritanya, dan pemahaman akan muncul secara alami. seperti: 'ooohh alkimia itu maksudnya gitu.' atau 'aah. ngerti aku. maksudnya itu .....' disini penjelasan tentang alkimia tidak banyak, dan tidak dijelaskan secara vulgar yang seakan-akan mengajari pembaca. saya, sebagai pembaca, memahami dan berusaha mengerti dari informasi-informasi yang minim itu sehingga selain pengetahuan saya bertambah, saya juga dapat menikmati cerita ini dengan mudah.
jika anda membaca komik-komik bertema berat, seperti komik tentang ilmu kedokteran, contoh, Wild Life, pada waktu tertentu akan ada beberapa pattern penjelasan yang agak membingungkan, karena kita tidak ada dasar apa-apa. yah mungkin tidak juga, tapi saya sih merasa begitu. ada beberapa bagian dimana saya cuma menskip footnote dibawah karena saya merasa 'udahlah dibaca juga nggak ngerti ran -____-' dan melanjutkan membaca cerita tanpa mengerti dia bicara apa (yang menyangkut tentang penyakit atau pengobatannya). dan lagi, terkadang hal tersebut juga menambah pengetahuan saya, tapi cepat sekali hilangnya. beberapa waktu kemudian saya pasti tidak ingat akan yang baru saja saya pelajari dari komik itu.
tapi saya tidak menemukan hal tersebut dari FMA. memang saya akui, FMA menitik beratkan pertarungan dan perjalanan ed dan al mencari Philosopher Stone, tetapi tanpa pengetahuan dasar juga mana mungkin bisa mengikuti ceritanya tanpa menaikkan alis. intinya sih, menurut saya pesona FMA yang pertama adalah dengan tema yang seperti ini, ia bisa membuat pembaca-pembaca seperti saya menikmati cerita tanpa mengalami kesulitan karena tema itu sendiri.
ah. tapi dengan modal itu saja tidak akan membuat cerita menarik. yang kedua, adalah karena FMA, seperti halnya eyeshield 21, tidak membuat sang protagonis sebagai seoran superior. iya dia jenius, iya dia kuat. tetapi kemampuan dia masih dibatasi dan seperti yang seharusnya, kemampuan tersebut ia dapatkan dari pengalaman. apalagi kemampuan dia itu spesifik, ia tidak bisa sekuat roy atau mayor armstrong dalam bidang mereka. di dalam pertarungan, kalah dan menang lahir secara alami. bergantung kembali kepada kemampuan musuh dan perkembangan sang protagonis, atau dalam kasus ini, ed. membuat cerita ini seru dan asyik diikuti.
lagi, FMA ini ceritanya berkembang. anda akan kesulitan mengerti apabila melewatkan satu volume dari cerita ini. dan saya pikir anda juga tidak akan mau melewatkan, karena setiap volume berakhir dengan tanda tanya dan membuat penasaran. selain itu, rahasia atau latar belakang yang awalnya jadi misteri akan terkuak dengan natural. tidak terburu-buru, tetapi juga terkesan tidak disembunyikan. saya bahkan tidak sadar dan sebenarnya tidak masalah juga kalau tidak diungkapkan sampai akhir, karena penyampaian dalam alur sendiri sudah cukup bagus untuk menutupinya. kalau saya bandingkan, ada beberapa series yang memang membuat seorang karakter atau latar belakang cerita menjadi misteri, dan baru ketahuan di saat-saat terakhir. menurut saya itu memaksakan diri. selain membuat pembaca kesal dan melahirkan interpretasi yang terkadang ngawur, pembaca jadi tidak fokus dengan cerita karena bertanya-tanya tentang misteri tersebut. perkembangan cerita ini juga tak mudah ditebak. saya terkesan. benar deh.
ah. belum meyakinkan? baik. yang kali ini agak jarang ditemui, tetapi saya banyak mendapat pesan moral juga dari FMA ini. paling berkesan untuk saya adalah.. bagian extra ketika ed masih kecil dan merupakan anak nakal. saya terharu, seingat saya saya nyaris menitikkan air mata. padahal itu cuma hal simpel yang.. ah. manusiawi. tetapi itu benar-benar menyadarkan saya. memberikan nilai moral. bukannya sedikit komik-komik yang memberikan nilai moral, banyak. tetapi tidak se blunt ini dan tidak.. apa ya. corny? jujur saya sering menemukan hal tersebut di komik yang saya baca. seperti, pertemanan yang terlalu sejati dan pengorbanan bagai lilin. ah. menurut saya itu menggelikan, maaf. karena di dunia ini, mungkin tidak ada satupun yang seperti itu. mungkin. tetapi nilai moral yang saya dapatkan dari FMA ini sesuatu yang terdapat dalam kehidupan, biarpun dalam kondisi yang berbeda dan tidak secara langsung. yaah kembali ke 'manusiawi' dalam interpretasi saya lagi.
kemudian. saya sudah pernah bilang, saya sudah sering menulis, dan anda yang mengenal saya pasti tahu, bahwa saya sejatinya adalah penggemar BL. biarpun saya belum berani untuk mendalami BL sampai hardcore seperti teman-teman saya dan penggemar BL pada umumnya, seperti yang saya sebut dan tulis di rambling sebelumnya saya adalah orang yang tidak bisa membiarkan karakter laki-laki yang saya anggap menarik untuk tidak di-ship dengan karakter laki-laki yang tidak kalah menarik juga. namun, dalam series ini, saya (sekali lagi) tidak bisa menshipkan siapa-siapa disini.
saya membaca dan menyukai FMA ini tanpa subjektifitas pikiran saya sebagai penggemar BL. sebenarnya, bisa dan mudah saja menghubungakan karakter disini menjadi pair BL. tapi saya tidak bisa. saya merasa jahat. saya sudah banyak basa-basi di rambling sebelumnya, silahkan lihat kalau mau jelas tapi tak perlu baca juga akan mengerti. hints official pair disini sudah terlihat sangat jelas dan saya tidak bisa dan tidak mau mungkir. walaupun para karakter tidak dimasukkan ke dalam scene yang menjurus dengan bumbu bumbu romansa, hubungan antara Roy-Riza dan Ed-Winry terlalu jelas untuk tidak digubris. sebelumnya saya minta maaf kalau ada disini yang menyukai ship RoyEd, atau EdAl, atau semacamnya karena saya disini mungkin terlihat bashing, tapi bukan niat saya begitu. saya cuma ingin menjelaskan bahwa saya tidak bisa menship BL di sini. saya mengerti kok pola umum skenario pen-ship-an yang dapat terjadi tapi tetap saja. saya merasa jahat, menempatkan sesuatu kepada yang tidak seharusnya. mungkin saya bisa, membayangkan atau menship, tetapi atmosfir Royai dan EdWin (terutama royai LOL *ditembak*) terlalu over-bearing. maaf. tapi saya juga tidak bisa menjelaskan secara sistematis dan memang ini sangat objektif ya, namanya juga ship-ship-an. tetapi... begitu lah. ah. saya kehilangan kata-kata. mereka terlalu obvious untuk tidak berpasangan. intinya begitu.
ya ampun. rani kecewa rani tidak bisa menjelaskan secara lugas dibanding rambling rani yang pertama =______________= aaaahhh rani akan merombak banyak sepertinya. tapi entahlah. apa yang rani tulis disini belum cukup memberikan pencerahan betapa bagusnya Fullmetal Alchemist. rani nggak puaaaassss.. aaaaaaaaaaah. tapi hari ini udah malam dan rani besok masih ada kerjaan. ciao.
No comments:
Post a Comment