Friday, July 17, 2009

takut

takut.

saya takut sama kemunafikkan sendiri.

ini

karena saya nggak rani siapa.

rani yang mana.

saya takut termasuk orang-orang yang jauh.

karena saya berpikir.

saya takut berpikir lebih jauh.

saya takut pikiran ini membuat saya jauh.

membuat rani jauh.

nanti rani jadi susah.

ilmu yang melampaui batas itu akan menyesal,
kata kutipan yang baru rani liat.

nanti kalo berpikir rani jadi jauh.

imajinasi rani tersekat.

tindakan rani bukan karena rani tapi karena saya.

karena saya berpikir.

karena berpikir ketika rani tidak sampai rani jatuh.

kalau jatuh rani terluka.

tapi saya senang berpikir.

berpikir rani jadi senang.

rani jadi sadar.

tapi rani jadi jauh.

rani jadi capek.

rani yang dulu dan rani yang sekarang masih rani yang berbahagia.

tapi mungkin karena rani yang dulu rani sekarang bahagia.

apa rani yang sekarang bisa buat rani yang nanti bahagia?

rani yang nanti tidak jauh?

kenapa rani merasa jauh, kan sesungguhnya Dia dekat.

tapi rani takut.

karena rani nggak tau rani siapa.

rani nggak tau rani yang mana

rani takut sama kemunafikkan sendiri

rani takut kalau rani berpikir rani menjadi ragu

rani takut keraguan rani tidak membuat rani dekat

rani takut rani tidak ikhlas

tidak ikhlas menjual rani dari dunia dan isinya

rani takut rani nggak bisa sampai ke titik terang

ah

itu fatamorgana

ternyata nanti titik terang yang rani yakini cuma fatamorgana

dan ketika sampai bukan oasis dan keindahan yang rani lihat tapi hamparan pasir yang menyesakkan

karena rani merasa memilih

terasa memilih

seakan-akan memilih

takut

tanggung jawabnya terasa di rani

takut

rani takut menjadi dewasa

kalau rani dewasa nanti rani tidak merasa ragu dan berarti itu tidak baik

ah

kalau rani dewasa nanti rani lupa

yang rani urus cuma rani masa depan rani keluarga rani pekerjaan rani pelajaran rani iman rani keluarga rani dan

rani lupa

nanti rani lupa

"ketika rani mempertanyakan berarti rani selangkah ingin mengetahui yang lebih besar"

tapi rani takut keraguan rani buat rani jadi jauh.

tapi tanpa keraguan rani tidak pula dekat.

apa

apa

kemana rani

kenapa

rani

jadi bingung?

kenapa rani malah berpikir

padahal ini seharusnya jauh

tulisan ini rani dedikasi kan untuk yang ada di bawah alam sadar rani

tapi kenapa rani malah berpikir

kenapa rani malah menutup pintu imajinasi rani dengan akal dan ingatan

capek

jadi terasa salah

jadi terasa

salah.

terus

apa

astagfirullahalazim

kenapa rani bisa merasa tidak aman ketika rani bisa bersandar kepada Yang Maha Tinggi.

apa rani tidak ikhlas.
apa rani tidak tahu?
atau rani tidak sadar?

apa rani munafik?

apa rani tidak percaya?

kenapa rani tidak menyesal.

atau rani menyesal, tapi karena rani bilang itu tidak baik?

karena akal rani bilang jangan?

karena rani

takut?

karena rani ragu?

atau ketika rani bilang iya tetapi rani tidak suka itu

karena perasaan rani berkata lain

karena perasaan rani jahat tapi akal rani bilang baik?

apa rani munafik juga?

jangan.

takut.

apa rani beriman karena akal rani?

jangan.

nanti rani jauh.

akal rani tidak sampai.

atau jangan jangan karena doktrin lingkungan dan orang tua rani?

jangan.

takut.

ketika rani merasa itu benar dan perasaan rani meluap-luap senang karena itu benar

karena Yang Maha Melihat rani menulis ini begitu agung tidak terjangkau

rani jadi bingung

kenapa sih

jadi sulit

aku takut

mempertanyakan itu menakutkan

mempertanyakan ketika jawaban tidak ada

seperti mencari kebenaran sebuah paradoks tak terjabarkan

kalau rani tidak mempertanyakan berarti rani sudah terjembab ke bulu kelinci semesta

tapi ketika rani mempertanyakan rani takut rani belum sampai

rani ini cuma seorang manusia tak berdaya yang hanya memiliki ilmu yang ingin Yang Maha Mengetahui ingin

ketika rani bertanya pada orang lain

rani takut

karena mereka bukan Yang Maha Mengetahui

mereka bukan Tuhan

jawaban mereka bukan jawaban yang benar dengan kutip

nanti rani semakin jauh

bukan cuma imajinasi rani yang tersekat

tapi akal rani juga

tidak terpuaskan

karena rani tidak tahu rani siapa

rani yang mana

katika rani menulis rani dan ketika rani menulis aku

dan ketika rani menulis saya

semuanya rani

tapi rani yang mana

rani yang bawah sadar tidak ada

karena kesadaran rani sama dengan bawah sadar rani

mungkin

tidak

karena rani tidak tahu rani siapa

rani yang mana

karena akal rani belum sampai

karena rani salah

karena rani berpikir

rani tidak membiarkan saya menulis

aku menulis

tapi rani

berarti rani berpikir dan kalau rani berpikir

berarti ini bukan rani

bukan saya

bukan

ini yang menulis akal

dia menulis karena bukan rani ingin menulis

tetapi karenaa

entah

karena

entah

rani akan hilang

rani akan mati

dan rani tidak tahu rani siapa

rani yang mana

ironi

rani terjembab karena rani ragu

rani ada di helaian bulu yang kusut

dan tidak bisa naik

karena rani membaca?

dan rani jadi berpikir?

bukan

karena rani ingin

karena rani mau

ah

tidak seperti ini

rani akan bercerita

karena rani yang bercerita

tidak

rani tidak akan bercerita

karena yang bercerita nanti bukan rani

ah

aih

kenapa rani jadi menulis

takut

aku mau sampai

sampai ke

tempat itu

mau

sampai

tapi rani harus memilih

No comments: