Anak itu memutuskan untuk pergi ke surga. Dia merasa tempat yang ia tinggali saat ini begitu kotor dan buruk. Tidak menyenangkan. Rusak.
Ketika ia mendengar cerita tentang surga ia memutuskan bahwa surgalah tempat yang paling baik untuk ditinggali. Ia pergi dengan setoples kue, selimut dan botol minum. Perjalanan menuju surga pasti jauh sekali, pikirnya.
Dia pergi keluar rumahnya dan mulai berjalan. Tetapi, dia tidak tahu dimana surga itu. Dimana surga itu? tanyanya dalam hati. Dia tetap berjalan dan ketika ada seekor kucing kecil, dia bertanya kepadanya "Dimana surga itu?"
Kucing kecil itu berkata bahwa ia tidak tahu. Dan menurutnya jalan menuju surga itu pasti jauh sekali.
Anak itu berterima kasih dan tetap berjalan. Ketika ia bertemu dengan seorang kakek tua di pinggir jalan, ia bertanya kepadanya "Dimana surga itu?"
Kakek itu terdiam, kemudian dia berkata bahwa dia tidak tahu. Menurutnya anak itu terlalu muda untuk mencari surga.
Anak itu tidak menyerah dan tetap berjalan mencari jalan ke surga. Ia bertemu dengan seekor kupu-kupu yang cantik. Dia bertanya kepadanya "Dimana surga itu?"
Kupu-kupu itu berkata ia tidak tahu surga ada dimana. Tapi menurutnya orang yang sampai di surga adalah orang yang sangat beruntung.
Anak itu berjalan terus sampai ia lelah. Ia akhirnya bertanya kepada siapa saja yang ia temui dan tidak ada yang mengetahui jalan ke surga. Ia akhirnya berhenti dekat batu besar, meletakkan selimutnya di atas batu itu sebagai alas dan duduk diatasnya. Ia buka toples kuenya dan ia makan kue dari toples itu sampai dia kenyang.
Anak itu memutuskan bahwa ia terlalu muda, tidak memiliki persiapan dan tidak memiliki pengetahuan apa-apa untuk ke surga. Orang-orang yang berhasil mencapai surga pastilah orang-orang yang menakjubkan, pikirnya. Orang-orang terpilih yang bisa mengetahui dan tinggal selamanya di tempat yang membahagiakan.
Tiba-tiba ia merasa malu dan merasa bahwa dirinya belum cukup pantas untuk ke tempat seindah, sehebat, dan semenakjubkan surga. Ia turun dari batu, minum air yang ada di botol minumnya dan bersiap untuk pulang. Ia akan mencari surga lagi ketika ia sudah cukup pantas untuk mendapatkannya. Sampai saat itu datang, ia akan berusaha menjadi anak baik, anak pintar dan anak yang hebat sehingga mungkin, tanpa ia sadari, ia telah pantas mendapatkan tempat tinggal abadi yang diimpikannya.
No comments:
Post a Comment