Wednesday, September 30, 2009

guilty pleasure

ah.. entahlah. saya tidak mengerti. sejatinya saya malah tidak peduli. tapi.. tidak bisa. saya ini cuma seorang manusia, seorang manusia yang lahir belum lama dan sedang dalam masa-masa dimana seorang manusia sedang dalam proses pembentukan jati diri. apakah.. saya salah, memilih ini untuk membentuk rani yang nanti? ini.. saya tidak tahu lagi apa arti ini untuk saya. hobi? obsesi? atau pelarian? yang manapun sama saja mungkin. yang jelas apapun itu dia sudah menjadi bagian dari hidup saya saat ini.

hati saya berdegup kencang karenanya, dada saya sesak dan terkadang saya menahan nafas tanpa saya sadari. senyum terlukis di wajah saya dengan sendirinya dan saya tidak berhenti tersenyum untuk waktu yang tidak sebentar. cuma karena ini. hal-hal buruk yang menyebalkan dan semua yang tidak saya sukai bisa saya hilangkan dari pikiran saya ketika saya sudah terjun dalam dunianya. berlebihan? mungkin. saya tidak tahu. saya rasa ini karena hormon saya yang masih labil, karena saya seorang anak perempuan yang mudah terbawa suasana dan berlebihan dalam menyingkapi nyaris berbagai hal, atau bisa jadi karena saya rusak parah. mungkin saya kecanduan. mungkin saya sudah terlanjur basah dan tenggelam di kedalamannya. mungkin saya sudah tidak kuat berenang ke daratan, karena saya terlalu nyaman berada di kolam ini. saya benar-benar.. entahlah.

saya tidak bisa bilang apa yang membuat saya menyukainya sampai bisa menulis se-menggelikan tulisan di atas. saya tidak mengerti. saya tidak tahu. pesonanya telah meracuni saya sampai ke sumsum tulang belakang saya, jika mau berlebihan. saya ingat sekali masa-masa saya membencinya sebegitu rupa sampai mau mati, tetapi sekarang ketika saya begitu menyukainya.. saya.. tidak tahu. saya berpikir. sungguh. saya mencari-cari alasan se-rasional mungkin untuk menyukainya. alasan se-logis mungkin yang bisa saya terima. tapi saya tidak menemukan apa-pun. apa ini tipu daya setan? atau ini.. hanya sekedar ego?
ego dimana ketika saya menekan tombol ini perasaan berbunga-bunga dan bahagia seperti perawan yang baru jatuh cinta seperti yang ada di cerita-cerita yang saya baca? perasaan excited yang membuat perut saya sampai sakit, lebih sakit daripada ketika saya kelaparan di saat guru sedang mengajar di jam pelajaran sebelum istirahat? atau membuat dada saya sampai sesak karena kurang oksigen ketika nafas saya tertahan yang disebabkan rasa penasaran dan deg-deg-an? apa pun sebabnya.. saya bahagia karenanya.

teman saya ada yang bilang kalau itu dosa. mungkin dia benar. tapi saya.. tidak tahu. saya tidak yakin. saya rasa saya ini sedang dalam penyangkalan, tetapi.. saya tidak mengerti. apakah ini masih dosa, jika saya dapat menjauhkan diri dari dosa-dosa lain yang lebih jelas hukum dan syariatnya?

saya merasa saya mendapatkan berbagai ilmu dan manfaat dari ini. lebih banyak dari mudharatnya. kalaupun mudharat tersebut ada. saya tidak perlu menuliskan manfaat-manfaat yang saya dapat, karena mungkin itu hanya terdengar sebagai pembelaan dan riya.

mungkin... ini sama halnya dengan rokok. asumsikanlah saya ini adalah seorang perokok berat. yang bombardir ketika muncul isu bahwa rokok di vonis sebagai barang yang diharamkan untuk seorang muslim dan saya adalah seorang muslim. saya mengerti benar kenapa rokok itu bisa haram lahir batin, namun saya tidak bisa berhenti. saya terlalu mencintainya. saya mendapatkan manfaat darinya dan saya menghidupkan orang banyak dari membeli rokok ini. saya menyumbangkan beasiswa ke generasi yang berprestasi dan saya menambah devisa negara.

bedanya dengan saya adalah.. saya tidak yakin dengan ketidak halal-an yang saya sukai ini. ketika orang-orang yang merokok itu tahu keburukan yang akan mereka dapatkan suatu saat nanti, selalu tertulis di bungkus rokok dan iklan-iklannya. saya tidak tahu dan tidak merasakan keburukan-keburukan yang saya dapatkan dari ini. apa karena saya seoang konsumen yang keras kepala? atau karena keburukan-keburukan itu belum muncul saat ini? apa karena doktrin yang saya dapatkan dari hati saya, sehingga mempengaruhi pikiran saya? apakah saya sebegitunya tidak suci ketika saya mendapatkan kesenangan dari hal ini, padahal hal ini tidak pernah merugikan orang lain atau lingkungan?




apakah saya jahat bertanya seperti ini ketika saya tahu jawaban apapun mungkin tidak akan merubah pilihan saya?






kok entri yang ini curhat banget ya?

No comments: