Thursday, September 17, 2009

gulungan benang

Ada seorang anak yang menyukai gulungan benang. Gulungan benang putih yang biasa digunakan untuk menjahit kancing.

Suatu ketika, gulungan benang itu terjatuh, anak itu hanya dapat menggapai ujungnya dan benangnya terurai jauh.

Jauh.

Menuruni anak tangga, melewati karpet dan keluar ke dekat lobby.

Anak itu menarik gulungan benangnya tapi benangnya terurai semakin cepat. Sambil ditarik ia kejar gulungan benang itu. Jauh terurai, terus menyebrang jalan, ke dekat toko bunga dan tetap terguling dan terurai.

Anak itu mulai lelah tapi dia suka gulungan benang itu. Rasa lelah tidak memadamkan semangatnya mengejar gulungan benangnya yang terus menggelinding ke pagar taman kota.

Klakson mobil dan bunyi tabrakan dia acuhkan sambil terus mengejar benang itu. Sekarang gulungan benang itu sudah masuk ke dalam kota dan anak itu berusaha menyelipkan dirinya lewat pagar-pagar yang dilalui oleh gulungan benang itu.

Berharap gulungan benang itu berhenti menggelinding ia tarik lagi benangnya.

Tapi gulungan benangnya tidak ada.

Di tangannya benang-benang putih itu tinggal.. benang-benang putih. Gulungan benangnya tidak ada.

Dia sedih. Dia buang benang-benang yang kini kusut di tangannya itu ke tong sampah.

Dia lari mengejar, lelah mengikuti, taruhan nyawa dia menyebrang jalan tapi gulungan benang yang ia sukai tidak ada.

No comments: