Gadis kecil belajar menghitung dosa. Setiap malam ia mengingat apa yang dia lakukan setiap hari dan menulisnya di buku catatannya yang lucu.
Tapi malam ini tidak. Malam ini berbeda.
Karena dia bingung, apakah yang yang dia lakukan hari itu adalah sebuah dosa.
Ia bertanya kepada mamanya. Dosakah ia?
Ia bertanya kepada papanya. Dosakah ia?
Ia berkata kepada temannya. Dosakah ia?
Ia bertanya kepada orang yang lebih berilmu darinya. Dosakah ia?
Ia bertanya kepada Ahli Kitab. Dosakah ia?
Ia bertanya dan mendapatkan berbagai jawaban. Satu suara hati kecil berkata kepadanya bahwa itu adalah dosa. Tetapi suara hati lain berkata sebaliknya kepadanya. Dia bahkan tidak mengenali yang mana yang suara hati dan yang mana suara setan. Yang mana petunjuk Ilahi dan yang mana tipu daya iblis.
Ia menggunakan akalnya.
Tapi yang ia temukan bukan jawaban.
Gadis itu membuka buku catatannya yang lucu dan mengambil pensil mekaniknya.
Tetapi dia tidak menuliskan apa-apa.
Padahal tidak sedikit dosa yang ia lakukan di hari-hari sebelumnya, dan dia tetap menuliskannya. Apalah bedanya menuliskan satu dosa ke dalam buku catatannya yang sudah penuh dengan coretan akan dosanya itu? Apa karena ini adalah sesuatu yang.. mungkin dosa? Sehingga dia tidak dapat menuliskannya? Karena ia tidak tahu itu dosa atau bukan dosa?
Apa karena pengetahuannya terlalu sempit sehingga ia tidak mengetahuinya?
Apa karena pengetahuannya terlalu banyak sehingga ia tak lagi bisa membedakan?
Ah. Tiba-tiba terpikir olehnya. Adakah dosa-dosa yang tidak diketahuinya? Adakah dosa-dosa yang ia lakukan tanpa ia sadari? Adakah dosa Ia lakukan dan tidak ia tulis karena pengetahuannya itu? Mungkin dosa-mungkin dosa lain seperti.. apa yang ia lakukan hari ini.
Gadis kecil belajar menghitung dosa. Setiap malam ia mengingat apa yang dia lakukan setiap hari dan menulisnya di buku catatannya yang lucu.
Tapi malam ini tidak. Malam ini berbeda.
Gadis kecil belajar memahami betapa kecilnya dirinya dan betapa besarnya Tuhannya. Betapa curangnya ia dan betapa bijaknya Tuhannya.
Gadis kecil belajar bahwa, apapun yang ia lakukan, apapun yang dia pikirkan, pada akhirnya yang mengetahui baik dan buruknya hanyalah Tuhannya.
Bukan karena dia hanya seorang gadis kecil. Tapi karena dia hanya seorang hamba.
1 comment:
wow , penuh hikmah .. hmm... :3
Post a Comment