Sunday, August 9, 2009

nurani

rani bahkan nggak ngerti yang mana yang nurani. begitu dekatnya setan-setan itu di pembuluh nadi rani, mengalir di sekujur tubuh rani dan mencari nurani ketika setan-setan itu bahu-membahu menutupinya itu sulit. lebih sulit dari mencari kerikil yang terjatuh di samudera.

ketika nurani itu lebih besar dan tidak bisa ditutupi oleh setan-setan itu, mereka akan bahu-membahu membuat nurani palsu yang begitu mirip dengan sang nurani itu sendiri. begitu mirip nya kamu bingung. kamu bingung dan pada akhirnya kamu tidak memilih.

ketika nurani itu lebih besar, tidak bisa ditutupi oleh setan-setan itu, dan mereka juga tidak bisa membuat nurani palsu untuk menyamarkannya, kamu tidak bisa melaksanakan nurani itu. karena nurani itu tidak sanggup untuk kamu lakukan, nurani itu terlalu.. terlalu. nurani tak tersentuh yang selalu ada di hati manusia, yang begitu sulitnya dilaksanakan dan hanya segelintir orang mau melakukan dan menyadari nurani itu. setan pun tidak ambil pusing untuk menutupi atau menyamarkannya. karena merka tau, nurani itu tidak akan kamu jalankan segamblang apapun dia.

tapi entah.

ketika Yang Maha Mengetahui membukakan pintu hati dan membiarkan sang nurani untuk mencium akal, merasuk ke jiwa kamu yang berpikir,

entahlah.

kamu pernah merasa melakukan sesuatu karena nurani? atau karena sesuatu yang kamu anggap nurani?

mungkin, yang kamu lakukan bukan karena nurani atau yang kamu anggap nurani, tetapi apa yang menurut kamu tidak bertentangan dengan nurani kamu.

No comments: